Pasca Banjir, Anggota DPRD Respon Cepat Turun Kepada Penyintas Bencana

Dindin
Proses evakuasi barang-barang yang masih layak digunakan di rumah-rumah warga yang terkena musibah banjir. Foto iNewsGarut.Id/Dindin.

GARUT, iNews.id Kabupaten Garut kembali berduka, yang dimana musibah banjir bandang sekaligus longsor kembali menimpa beberapa lokasi di kecamatan yang ada di Garut, pada Jum'at (16/7/2022) malam kemarin.

Peristiwa tersebut mengetuk hati salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut, Yudha Puja Turnawan. Ia mengatakan bahwa sebagai wakil rakyat masyarakat Garut, pihaknya memiliki tanggung jawab sosial, tanggung jawab kemanusiaan, untuk menyapa warga yang terkena musibah. 

"Karena keterbatasan kemampuan finansial saya, dari sekian lokasi yang terkena musibah saya mendahulukan mengunjungi Kampung Dayeuhandap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota. Di kampung ini banyak rumah yang rusak berat terkena luapan Sungai Cipeujeuh. Ada satu orang korban bencana yang saya ingat sekali yaitu Emak Wati namanya, rumahnya rubuh karena luapan air," kata Yudha saat diwawancarai memalui pesan, Sabtu (16/7/2022).

Sambung Yudha, ia menyebut di tahun 2018 lalu, pihaknya bersama warga sempat bergotong royong membangun rumah Emak Wati yang mengalami kebakaran di tahun itu. 

"Kini Emak Wati harus tinggal sementara di Masjid Jami Al-Ikhlash di Kampung Dayeuhandap, Kelurahan Kota Kulon. Semalam warga berinisiatif bikin dapur umum, karena banyaknya warga yang mengungsi dan saya ikut bergotong royong memberikan sembako," ungkapnya.

Selanjutnya, seusai dari Kelurahan Kota Kulon, Yudha melanjutkan kunjungannya ke Kampung Cimacan, Kelurahan Haurpanggung.

Dikatakan Yudha, sebagai Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kabupaten Garut, pihaknya mengerahkan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) Garut untuk membantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kepolisian, TNI dan Badan SAR Nasional (Basarnas) dalam evakuasi warga Cimacan yang terjebak banjir di rumahnya.

"Alhamdulillah proses evakuasi berjalan lancar, memasuki Sabtu pagi tanggal 16 Juli 2022 saya memutuskan bersama Baguna keliling sambil memberikan bingkisan sembako ke beberapa posko dapur umum di Kelurahan Ciwalen, yang baru saya sambangi dapur umum di RW 09 RW 10 dan RW 01. Kemudian, kembali ke Kampung Cimacan membantu warga membersihkan rumah dan lingkungannya. Insyaallah besok hari Minggu saya bersama Baguna akan kembali keliling," papar Yudha.

Yudha mengucapkan Aahamdulillah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut sudah menetapkan status tanggap darurat. Sehingga rumah-rumah yang terkena banjir akan mendapatkan uang kerohiman dari pemerintah setempat. Sedangkan rumah yang rusak berat dan hilang terbawa hanyut luapan sungai akan mendapatkan bantuan dari Belanja Tak Terduga (BTT) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Garut Tahun Anggaran 2022.

Sebagai anggota DPRD, Yudha mengharapkan Pemkab Garut serius mencegah alih fungsi lahan di kawasan hulu sungai. Kemudian di daerah yang kemiringannya diatas 15 derajat harus banyak tanaman tegakan.

"Banyaknya destinasi wisata dan desa wisata juga harus dalam pengawasan ketat. Jangan sampai pengembangan destinasi dan desa wisata mengganggu catchment area (area tangkapan air), karena berkurangnya tanaman tegakan di area tangkapan air (hulu sungai) maka ketika hujan air tidak tertahan dan mengalir ke daerah aliran sungai yang menyebabkan banjir," tegas Yudha.

Ia juga berharap semoga yang terkena musibah diberikan kekuatan dan kesabaran, terutama lansia seperti Emak Wati yang kehilangan tempat tinggal akibat banjir bandang.

Editor : ii Solihin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network