Hidayah Datang Lewat Bahas Arab, Model Cantik Isya Jeeperson Jadi Mualaf meski Ibunya Mengancam Mati
JAKARTA, iNews.id - Mantan model cantik Isya Jeeperson mengalami pergulatan hidup yang luar biasa, ketika mantap menjadi mualaf atau memeluk agama Islam.
Wanita cantik kelahiran Medan, 25 Maret 1992, ini memutuskan pindah dari agama Kristen ke Islam dan pada September 2010. Keputusan Isya Jeeperson untuk menjadi mualaf melalui perjalanan panjang. Bahkan hingga kini ia mengaku masih menyimpan memori saat memutuskan hal besar dalam hidupnya tersebut.
Perjalanan Isya Jeeperson menjadi mualaf tidak mudah. Ia sulit memperoleh restu keluarga untuk memeluk agama Islam yang diyakininya saat ini.
Mantan model berparas cantik ini juga mengungkapkan alasannya memutuskan menjadi mualaf dan memeluk Islam. Awalnya ia merasa tertarik dengan dunia Muslim.
"Ini bisa dibilang hidayah. Aku sangat tertarik dengan bahasa Arab dan semua yang diajarkan dalam agama Islam," kata Isya Jeeperson, seperti dikutip dari kanal Youtube Hidayah Al Islam.
Akan tetapi tidak mudah bagi wanita kelahiran Kota Medan, Sumatera Utara, ini memutuskan menjadi mualaf. Pasalnya keluarga besarnya, terutama sang ibu, melarang ia pindah agama. Bahkan, menurut Isya, ibunya mengatakan akan mati apabila Isya memeluk agama Islam.
"Soalnya mama aku bilang kalau aku masuk Islam lebih baik mama mati. Aku takut nantinya mama marah jadi stroke," ungkapnya.
Kendati demikian, wanita cantik berusia 29 tahun ini tetap melawan rasa kekhawatirannya dengan rasa yakin dan hati yang mantap untuk menjelaskan keputusannya di depan keluarga besarnya.
"Mama nangis, diam, dan masuk kamar. Tidak sedikit juga keluarga yang berontak supaya aku pindah agama lagi. Tapi walaupun menerima caci maki, aku tetap kuat karena hatiku sudah yakin dan nyaman memeluk Islam," jelasnya.
Namun seiring berjalannya waktu, keluarga akhirnya menerima keputusan Isya menjadi mualaf. Ia pun mengungkapkan bahwa hal itu merupakan bantuan Allah Subhanahu wa ta'ala, lantaran kegigihannya memeluk agama Islam.
"Aku percaya kalau Allah akan kasih jalan. Aku makin yakin dan terus belajar banyak tanya dengan sesama Muslim dan guru spiritualku. Cari-cari pengetahuan tentang Islam itu lebih detail lagi," tukasnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait