Menurutnya, jika menghitung jembatan yang terdampak di Banjarwangi saja, diperlukan dana hampir sekitar 10 miliar rupiah, agar jembatan yang terdampak aman dilewati oleh masyarakat.
"Karena kalau lihat jembatan saja ada 4 jembatan permanen kalau (perbaikan) 1 jembatan itu (anggarannya) 2 miliar (rupiah), itu sudah 8 miliar, belum lagi misalkan jembatan gantung katakanlah (biaya perbaikan) jembatan gantung 500 (juta) kali 3 (jembatan), (jumlahnya) 1.5 (miliar rupiah), itu sudah hampir 10 miliar, itu untuk jembatan di sini saja, belum jembatan yang ada di (Garut bagian) utara, yang ada di tengah," papar Helmi.
Selain jembatan, dikatakan Wabup Garut, fasilitas lain yang terdampak bencana, seperti jalan, lahan milik warga, termasuk hewan ternak juga terseret arus banjir.
"Kemudian juga di sini ada 1 kecamatan ini ada sekitar 16 hektar (sawah) yang terkena banjir dan diperkirakan akan puso, tambah lagi ikan yang hilang, kemudian ternak, ini memang cukup besar (kerugiannya)," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Mulyajaya, Kecamatan Banjarwangi, Wawan mengatakan salah satu jembatan yang terputus di daerahnya ini merupakan jembatan penghubung 3 dusun yang ada di wilayah pemerintahannya, serta penghubung antara Desa Mulyajaya dengan Desa Wangunjaya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait