"Banyak faktor yang membuat harga cabai melejit, pertama faktor hama yang membuat panen terbatas, lalu naiknya harga BBM yang berpengaruh di pengangkutan. Turunnya daya beli masyarakat yang mencapai 50 persen, sangat berdampak pada kami selaku pedagang," ujar Oping.
Akibatnya, lanjutnya, dia harus mengurangi stok komoditas yang harus dijual. Tak tanggung tanggung, pengurangan stok mesti dilakukan hingga 70 persen.
"Misalnya, untuk cabai merah saya biasa belanja untuk stok itu antara 800 kwintal sampai 1 ton per hari. Karena daya beli turun, saya terpaksa mengurangi hingga 1,5 kwintal per hari," katanya.
Bila tidak dikurangi, pasokan di gudangnya akan menumpuk dan berdampak pada busuknya kualitas stok yang tersedia. "Sebagai pedagang, perputaran uang itu sangat penting untuk kelangsungan usaha. Menurunnya daya beli membuat saya sebagai pedagang mundur teratur, mengurangi stok dari biasanya," ucapnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait