GARUT,iNewsGarut.id – Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia Harvick Hasnul Qolbi sebut Terus berganti pemerintah ke pemerintahan, Pupuk bersubsidi Disvaritas makin jauh, dan ini yang menyebabkan tidak menyelesaikan masalah pupuk, harganya mahal sehingga harus selalu di subsidi.
Hal itu Ia ungkapkan pada awal media saat kunjungan kerja dan memberikan bantuan alat pertanian pada petani di Cibatu, Garut. Rabu (21/9/2022).
"Disvaritas pupuk bersubsidi makin jauh dan ini menyebabkan harga pupuk mahal dan harus selalu di subsidi, ungkapnya.
Harvick menambahkan, Permasalahan pupuk sangat klasik, menurutnya, kalau menceritakan pupuk itu sangat panjang, pemerintah sendiri berdasarkan niat baik," seperti kita tahu sebelum tahun 90 ini adanya kebutuhan bahan baku pupuk itu sendiri, KCL dalam hal ini mengalami kenaikan, dan Pemerintah karena sayang pada masyarakat petani tidak menaikkan harga pupuknya di subsidi, ujarnya.
Kalau Pemerintah menghapus Pupuk subsidi, Kata Harvick, "tentu harga pupuk akan kembali ke ekolobrium ekonominya di pasar, produk akhir yang digunakan oleh masyarakat, ini kan jadi mahal, katakan beras ikut mahal, jagung juga, pokoknya semua bahan pangan kita, katanya.
Sementara ini atas intruksi Presiden, Harvick menuturkan, Untuk mengatasinya, Pemerintah melakukan kegiatan program-program, " seperti PIHC sendiri mempunyai program makmur, kalau dulu agro Solution, lebih pendekatan ke masyarakat Petani ini lebih langsung, katakan bantuan pupuk sekian, didampingi sekian, ini dari PIHC sendiri, tuturnya.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia saat ini tidak tinggal diam, banyak program -Program yang bisa di akses di situs Kementan sendiri.
"Sudah terbuka sekali kami, ada agri culture wallroom, secara berkala bisa di Cek, ujarnya.
Masalah Pupuk subsidi saat ini terus berkelanjutan, Kementrian Pertanian mencari solusi dengan pendampingan -pendampingan program yang dapat mencari jalan keluarnya yang dapat diterima masyarakat.
"Permasalahan pupuk subsidi terus berkelanjutan, tapi solusinya kami lakukan pendampingan program, mencari jalan keluar dan tentunya dapat diterima oleh masyarakat, tandasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait