GARUT,iNewsGarut.id – Pasca musibah longsor akibat pergerakan tanah yang terjadi di Desa Jayabakti Kecamatan Banjarwangi pada Kamis (22/9/2022) lalu, mengakibatkan beberapa rumah warga alami kerusakan dan retakan, bahkan lahan pertanian pun ikut terimbas.
Kepala Desa (Kades) Jayabakati, Dede, saat diwawancarai langsung wartawan iNewsGarut.id mengatakan, terkait musibah longsor di Kampung Cipicung menimpa 13 rumah di satu lokasi. Ditambah lagi 3 rumah yang agak lumayan jauh dari lokasi pertama tadi, jadi jumlah total ada 16 rumah yang terdampak langsung oleh bencana.
"Dampak bencana tersebut mengakibatkan pergeseran tanah sehingga beberapa rumah mengalami retak-retak, bahkan ada yang tertimpa pohon juga tertimpa tanah juga," terangnya.
Dikatakan Dede, pihaknya berharap kepada pemerintah tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi untuk memberikan solusi terkait bencana ini.
"Mungkin bisa secara relokasi yang penting memberikan solusi untuk warga di Kampung Cipicung ini. Kalau dilihat dari kasat mata ya emang lokasi itu sudah tidak layak di tempati lagi tapi," ujarnya.
Salah seorang warga Kampung Cipicung, Anda (64) mengatakan, longsoran ini terjadinya malam Jum'at sekitar pukul 23.00 WIB Kamis (22/9/2022).
Kronologinya, pada saat itu ia bersama warga lain sedang membenahi jalan alternatif yang tertimpa longsoran, otomatis air masuk ke rumah warga.
"Pada saat itu ada ibu-ibu dari bawah menangis meminta tolong rumahnya ketiban pohon aren yang tumbang karena longsor," ucapnya.
Ia berharap, kepada pihak yang berwenang untuk ditindak lanjuti langsung ke lokasi supaya masyarakat setempat lebih merasa aman.
"Kami mohon bantuannya kepada pihak yang punya wewenang, mohon bantuannya kalau bahasa disini tidak mangmang (waswas) gitu ya dan berharap untuk relokasi," harapnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait