JAKARTA, iNewsGarut.id - Kuat Ma'ruf menyampaikan rasa duka citanya atas tragedi pembunuhan berdarah yang menewaskan Brigadir J di Duren Tiga. Meski begitu, Kuat tetap ngotot bersumpah demi Tuhan kalau dirinya tidak berniat menghabisi nyawa Yosua.
Dalam persidangan hari ini, Rabu (3/11/2022), awalnya Kuat Ma'ruf memberikan bela sungkawa dan mendoakan agar Brigadir J diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan suara terbata-bata sambil menahan tangis, Kuat Ma'ruf pun mendoakan agar keluarga Brigadir J diberikan ketabahan dan kesabaran.
"Semoga Almarhum Yosua diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa, serta keluarga besar diberi ketabahan," ucap Kuat Ma'ruf. Ia tampak terus menunduk, tidak berani menatap langsung orangtua Brigadir J yang ada di ruang sidang.
Setelah itu, sambil bersumpah menyebut nama Allah, Kuat Ma'ruf menegaskan tak punya niatan menghabisi nyawa Brigadir J sebagaimana yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
“Biar proses pengadilan yang akan menentukan salah atau tidaknya saya. Demi Allah, saya tidak ada niat seperti yang didakwakan kepada saya," papar Kuat Ma'ruf tegas.
Mendengar permintaan maaf Kuat Ma'ruf, Rosti heran karena permohonan maaf itu disampaikan terdakwa 5 bulan setelah Brigadir J tewas.
"Anakku hampir 5 bulan tewas di tangan kalian semua. Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia yang memiliki hati nurani," ucap Rosti.
Rosti sampai terkejut heran karena seluruh ajudan hingga sopir, seperti Brida Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf sangat menuruti skenario yang dirancang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Sampai-sampai tega menghabisi nyawa Brigadir J dengan seknario awal berupa tembak-menembak.
"Di dalam kasus ini, kalian mengetahui semua. Bahkan menginginkan daripada kematian anakku. Jadi kamu dan atasanmu, Ferdy Sambo dan Putri, sangat-sangat luar biasa skenarionya, Kebohongan-kebohongan," ucapnya.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait