Ribuan Masyarakat Ikuti Jalan Asyik Harmoni Beragama dan Karnaval Budaya

Hendrik Prima
Jalan Asyik Harmoni Beragama dan Karnaval Budaya tingkat Jawa Barat, yang digelar kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut. foto iNewsGarut.id/ Hendrik Prima.

Selain itu, Cece meminta peran serta pemuka agama melarang tempat ibadah seperti musholla, gereja, vihara, maupun pura, sebagai tempat politik praktis.

“Politik praktis termasuk politik identitas atas nama agama untuk mendukung mereka itu tidak boleh," ujar dia mengingatkan.

Selain menjaga toleransi dan harmoni kebangsaan, kegiatan jalan santai itu, ujar dia, diharapkan mampu memberikan nilai tambah untuk kegiatan perekonomian masyarakat.l Garut.

"Total ada sekitar 8 ribu peserta yang ikut, tiga hari sebelum kegiatan seluruh hotel di kawasan Cipanas sudah penuh oleh tamu," kata dia.

Tidak hanya itu, kehadiran ribuan peserta yang datang mampu memberikan nilai tambah bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat Garut.

"Yang jelas kami membebaskan pelaku usaha UMKN untuk berjualan, termasuk kehadiran sekitar puluhan gerai usaha yang diperuntukan bagi mereka," kata dia.

Selain seni barongsai perwakikan dari komunitas Tionghoa, mentas pula kesenian debus, pencaksilat, serta kesenian yang berbeda dari 28 daerah perwakilan Kemenag seluruh Jawa Barat, mulai jaipongan, wayang golek, lengser hingga penampilan replika sepasang lutung dan harimau dari Kemenag Pangandaran.

Editor : ii Solihin

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network