Kunjungan  Wisatawan ke TWA Papandayan Menurun Sepanjang Libur Nataru

Fani Ferdiansyah
Sejumlah wisatawan berjalan ke area parkir usai mengunjungi TWA Gunung Papandayan, di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Tampak sejumlah warung dalam keadaan tutup karena kunjungan wisata di kawasan itu menurun.Foto iNewsGarut.id/ Fani Ferdiansyah

GARUT, iNewsGarut.id – Tingkat kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan, di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, sepanjang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 lalu menurun drastis. Penurunan kunjungan ini diketahui bila dibandingkan dengan libur serupa pada tahun-tahun sebelumnya. 

Human Resource Development (HRD) PT Asri Indah Lestari (AIL) selalu pengelola TWA Gunung Papandayan, Robi Nuryadin, mengungkapkan bila penurunan disebabkan oleh faktor cuaca dan kebijakan yang diambil pemerintah daerah. Menurut Robi Nuryadin, adanya informasi yang disampaikan Pemerintah Kabupaten Garut beberapa waktu lalu mengenai larangan wisata ke gunung dan laut berimbas pada daya kunjungan ke TWA Gunung Papandayan. 

"Untuk libur Nataru (Natal dan Tahun Baru) dan sekolah ini tidak ada kenaikan. Karena memang kan kita lihat dari indormasi yang disampaikan oleh bupati, lalu masalah bencana, cuaca. Terus liburannya pun tidak ada, sehingga tak ada kenaikan," kata Robi Nuryadin, Senin (9/1/2023). 

Meski demikian, ia menyatakan masih ada masyarakat yang datang berkunjung ke TWA Gunung Papandayan pada sepanjang libur Nataru lalu. Para pengunjung rata-rata rata-rata didominasi oleh keluarga dan komunitas pecinta alam.

"Alhamdulillah selalu ada pengunjung, meski tak sebanyak di Nataru sebelum-sebelumnya. Kunjungan sepanjang libur Nataru kemarin tak lebih seperti libur akhir pekan biasa," ujarnya.

Kunjungan wisatawan ke TWA Gunung Papandayan pada umumnya bervariasi, seperti hanya mengunjungi kawasan kawah, mendaki gunung, hingga berkemah. Normalnya, kata dia, kunjungan ke TWA Gunung Papandayan di setiap akhir tahun kerap membeludak.

Area parkir di kawasan itu pun selalu penuh hingga membuat pengelola menambah lokasi parkiran baru di sejumlah titik sebagai antisipasi.

"Sejak ada informasi mengenai larangan wisata ke gunung dan laut, banyak kunjungan yang sifatnya sudah booking rombongan bus sampai membatalkan. Saya sendiri menerima informasi pembatalan langsung dari para wisatawan itu secara langsung. Jika dipersentasekan, lebih dari 50 persen yang membatalkan," ungkap Robi Nuryadin.

Sementara itu, keluhan yang sama disampaikan para pengusaha hotel dan restoran di Garut lainnya. Mereka mengeluhkan rendahnya tingkat hunian hotel dan kunjungan ke restoran.

Mereka pun menyesalkan maraknya isu cuaca ekstrem serta diakukannya penyekatan jalan menjelang malam pergantian tahun. Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut, Fiki Mardansyah, menyebutkan tingkat hunian hotel di Garut pada libur Tahun Baru 2023 terbilang rendah. 

Adapun tingkat hunian hotel pada momentum libur tahun baru saat ini hanya mencapai 65,08 persen. "Hanya 65,08 persen dan ini terbilang rendah. Padahal biasanya pada momentum libur tahun baru, tingkat hunian hotel di Garut selalu mencapai 100 persen", kata Fiki Mardansyah.

Menurut dia, biasanya setiap momentum libur tahun baru di Garut kerap membuat banyak wisatawan yang sampai tidak kebagian kamar hotel. Sedangkan saat ini tingkat kunjungan wisatawan ke Garut pada libur tahun baru mengalami penurunan drastis.

"Hal yang sama juga terjadi pada tingkat kunjungan ke restoran yang ada di Garut. Bahkan dari data yang ada, tingkat kunjungan ke restoran di Garut lebih rendah dibanding tingkat hunian hotel," ucapnya.

Ia pun sependapat, bila rendahnya tingkat hunian hotel dan kunjungan ke restoran di Garut ini tak terlepas dari adanya himbauan Bupati Garut Rudy Gunawan untuk tidak mengunjungi kawasan pantai dan gunung, dengan dalih cuaca ektrem. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi para wisatawan yang sebenarnya sudah jauh-jauh hari merencanakan untuk mengisi liburan tahun baru di Garut.

"Selain adanya himbauan yang dikeluarkan Bupati, hal ini juga diperparah dengan dilakukannya penyekatan sejumlah titik jalan oleh pihak kepolisian. Kebijakan ini juga sangat berpengaruh terhadap terjadinya penurunan tingkat kunjungan wisatawan ke Garut," ucapnya. Dindin

Editor : ii Solihin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network