Atasi Wabah Difteri, Seluruh Anak di Pangatikan Garut Akan Divaksinasi Massal

Fani Ferdiansyah
Informasi gejala dan pengertian penyakit difteri (UPT Puskesmas Wanaraja).

GARUT, iNewsGarut.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan menggelar vaksinasi massal difteri bagi anak usia 4 bulan hingga 12 tahun di Kecamatan Pangatikan. Vaksinasi akan dilakukan secara masif mengingat wabah difteri yang terjadi di wilayah itu telah mengakibatkan sejumlah anak meninggal dunia. 

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan vaksinasi massal direncanakan untuk dilakukan Senin pekan depan. Vaksinasi difteri di Kecamatan Pangatikan setidaknya akan dilakukan 2 kali dalam kurun waktu 6 bulan. 

"Wabah yang terjadi di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, itu sudah saya nyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Kita akan melakukan vaksinasi untuk mereka usia 4 bulan sampai 12 tahun secara masif di Kecamatan Pangatikan," kata Rudy Gunawan, Selasa (21/2/2023). 

Ia pun menjelaskan, pihaknya mendapat informasi bila masyarakat di wilayah Kecamatan Pangatikan tergolong sebagai daerah yang tak mempercayai adanya vaksinasi. Dengan demikian, diduga kuat sebagian masyarakat di wilayah Kecamatan Pangatikan tidak mendapat vaksin lengkap sejak masih anak-anak. 

"Jadi anak-anak yang meninggal (karena difteri) itu tidak pernah mendapatkan vaksinasi sejak kecilnya," ujarnya.

Kepastian mengenai terjadinya wabah difteri di wilayah Kecamatan Pangatikan didapat setelah Pemkab Garut mengirimkan sampel dari para pasien ke laboratorium Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. 

"Sejak ada dua orang yang dinyatakan positif kami langsung nyatakan sebagai KLB, karena KLB itu ada dua orang yang bergejala sama. Sampelnya sudah dikirim ke lab provinsi dan Kemenkes, hasilnya positif. Makanya vaksinasi harus dilakukan secara massif," ucapnya.

Seperti diketahui, tiga pasien difteri yang menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut kondisinya mulai membaik. Ketiganya merupakan pasien dari klaster Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, yang dirujuk untuk menjalani perawatan di rumah sakit dalam wabah difteri yang menyerang beberapa waktu lalu. 

Wakil Direktur Pelayanan Medis RSUD dr Slamet Garut Muhammad Willy Indra Wilis mengatakan, para pasien yang menjalani perawatan tersebut merupakan anak-anak dengan usia di bawah 10 tahun. Meski kondisinya mulai membaik, anak-anak ini akan tetap menjalani perawatan selama satu minggu ke depan. 

Wabah difteri di Kecamatan Pangatikan setidaknya telah mengakibatkan 7 orang anak meninggal dunia. Rata-rata, anak-anak ini mengalami gejala bengkak pada tenggorokan dan sakit menelan. 

Berdasarkan informasi yang disampaikan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, penyakit difteri memiliki gejala seperti demam, sakit tenggorokan, terbentuk lapisan putih abu-abu pada tenggorokan dan amandel, sesak napas hingga leher yang membengkak. Penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri corynebacterium diphteriae ini disebut-sebut sangat menular dan mengancam jiwa. 

Editor : ii Solihin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network