"Kami terus melakukan koordinasi dengan pihak -pihak lainnya, dan sampai saat ini belum ada bantuan apapun untuk warga yang terancam maupun terdampak,"imbuhnya.
Sementara Rohiman (36), warga yang rumahnya terpaksa di relokasi akibat pergeseran tanah menuturkan, bahwa kejadian ini terjadi pada 3 Minggu yang lalu tepatnya hari Kamis 16 Februari 2023.
"tepat Kamis besok terhitung tiga minggu kejadian pergeseran tanah ini, Saya terpaksa di relokasi karena kondisi rumah sudah terlihat miring, takut ambruk,"bebernya.
Rohiman menjelaskan, pada waktu terjadinya pergeseran tanah, dirinya mendengar bunyi menggelegar, ternyata pas dilihat ada pergerakan tanah.
"Bunyi menggelegar dan mengguruh waktu itu, ternyata ada pergerakan tanah,"jelasnya.
Saat ini pun warga yang terancam pergeseran tanah rutin melakukan ronda malam, khawatir adanya pergeseran tanah susulan.
"Rutin ronda malam, khawatir adanya kembali pergeseran tanah,"pungkasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait