Puluhan Rumah di Cisompet Garut Terancam Pergeseran Tanah Satu Terpaksa Direlokasi

Hendrik Prima
Pergeseran Tanah Ancam Puluhan Rumah Warga Kampung Citomo, Desa Panyindangan, Cisompet Garut, Satu Sudah Direlokasi. Foto iNewsGarut/ Hendrik Prima.

GARUT, iNewsGarut.id – Pergeseran tanah terjadi tiga minggu lalu, tepatnya pada Kamis 16 Februari 2023, di Kampung Citomo, Desa Panyindangan, Kecamatan Cisompet, Garut, Jawa Barat. Akibatnya 24 rumah terancam bencana alam tersebut, dan 1 rumah terpaksa direlokasi ke wilayah yang lebih aman karena kondisi bangunan rumah sudah dalam kondisi miring.

Pemerintah Desa Panyindangan pun sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Garut untuk melakukan penanganan terkait dengan bencana pergeseran tanah.

Kepala Desa Panyindangan Indra Pirman mengatakan, pertama ada laporan dari masyarakat adanya pergeseran tanah, pihaknya bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa saat itu langsung mengecek lokasi, ternyata benar adanya.

"Kami pun langsung melakukan konfirmasi ke tingkat kecamatan juga BPBD Garut, dan Alhamdulillah dari BPBD sudah datang ke lokasi, hasilnya BPBD masih menunggu dari Badan meteorologi Bandung,"ungkapnya. Rabu (1/3/2023).

Ia menjelaskan, data-data rumah yang terancam bencana pergeseran tanah sudah dilaporkan ke BPBD, bahkan ada satu rumah terdampak sudah di relokasi ke tempat yang lebih aman.

"Jadi ada 25 rumah yang mengalami pergeseran tanah, 24 rumah terancam, dan 1 rumah terdampak sudah direlokasi,"ujarnya.

Indra berharap selaku pemerintah desa sangat mengharapkan baik penanggulangan terutama bantuan untuk satu rumah yang direlokasi itu.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan pihak -pihak lainnya, dan sampai saat ini belum ada bantuan apapun untuk warga yang terancam maupun terdampak,"imbuhnya.

Sementara Rohiman (36), warga yang rumahnya terpaksa di relokasi akibat pergeseran tanah menuturkan, bahwa kejadian ini terjadi pada 3 Minggu yang lalu tepatnya hari Kamis 16 Februari 2023.

"tepat Kamis besok terhitung tiga minggu kejadian pergeseran tanah ini, Saya terpaksa di relokasi karena kondisi rumah sudah terlihat miring, takut ambruk,"bebernya.

Rohiman menjelaskan, pada waktu terjadinya pergeseran tanah, dirinya mendengar bunyi menggelegar, ternyata pas dilihat ada pergerakan tanah.

"Bunyi menggelegar dan mengguruh waktu itu, ternyata ada pergerakan tanah,"jelasnya.

Saat ini pun warga yang terancam pergeseran tanah rutin melakukan ronda malam, khawatir adanya pergeseran tanah susulan.

"Rutin ronda malam, khawatir adanya kembali pergeseran tanah,"pungkasnya.

Editor : ii Solihin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network