Dena menjelaskan lebih spesipik, Wanoja Desa adalah ajang resmi yang di prakarsai oleh Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia tentu pemerintah kabupaten Garut didalamnya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa semua Desa dari 42 kecamatan berhak mengirimkan putri terbaiknya.
Kendati demikian, kata dia, sangat bersyukur qodarulloh bisa menjadi bagian dari Wanoja desa tahun ini, bangga dengan diri sendiri bisa merebut nominasi dan siap berkontribusi untuk memajukan desa, menggali kreatifitas potensi lokal, mengedukasi pemberdayaan sehingga tercipta jargon dari desa untuk dunia siap berbicara soal memajukan apa yang bisa tercipta menjadi karya.
"Ini pengalaman hidup, kemarin sebelum malam Nominasi sempat sakit karena padatnya kegiatan seleksi Wanoja, dengan optimis Saya bisa sembuh dan gak percaya bisa menjadi yang terbaik, prestasi ini Saya persembahkan untuk keluarga tercinta dan semua orang yang mendukung moral dan moril untuk Saya," tuturnya.
Dikatakan Dena, Sebaik-baiknya manusia adalah dia yang bisa memberikan manfaat untuk orang lain, bisa memanusiakan manusia, next episode tunggu kerja Wanoja Desa yang siap menjadi agen perubahan untuk desa, mengembalikan prestasi desa yang sempat redup.
"Wanoja desa hadir untuk warga memberikan ruang dan waktu, ikhtiar mewakafkan seluruh potensi tentu ingin ada kolaborasi dengan semua pihak seluruh stake holder menyamakan persepsi, menyatukan visi, misi, dan tujuan dalam bingkai dari masyarakat desa untuk dunia,"pungkasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait