"Perubahannya sangat luar biasa, objek wisata Situ Bagendit yang kami datangi kali ini berbeda dengan kunjungan kami beberapa tahun lalu. Kami berharap pemerintah terus meningkatkan pelayanan dan menambah fasilitas insfrastruktur penunjang, agar bisa menjadi daya tarik wisatawan lebih luas lagi," ucap Yadi.
Untuk diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat Direktorat Jenderal Cipta Karya merevitalisasi Situ Bagendit beberapa waktu lalu. Instruksi revitalisasi Situ Bagendit dilakukan usai Presiden Joko Widodo berkunjung ke Garut pada 26 April 20219 lalu.
Situ Bagendit mulai ditata pada November 2020 dan selesai di 2022. Penataan kawasan Situ Bagendit ini menggunakan dana APBN sebesar Rp87,73 miliar, yang dilaksanakan secara Multi Years Contract (MYC) pada 2020-2021.
PT Adhi Karya ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana di proyek revitalisasi Situ Bagendit. Penataan dilakukan pada lahan seluas 2,8 hektare (Ha) yang terbagi dalam enam zona.
Adapun Zona 1 diperuntukan bagi wisata publik, Zona 2 area kuliner, Zona 3 area green school, Zona 4 area komersil, Zona 5 area water sport dan Zona 6 area masjid serta konservasi. Lingkup pengerjaan revitalisasi meliputi pembangunan jogging track sepanjang 6 km, pusat kuliner, taman teratai, restoran, taman bermain, jembatan untuk swafoto, dan masjid terapung.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait