GARUT, iNewsGarut.id – Jumlah kendaraan yang melintas di wilayah Kabupaten Garut selama arus mudik dan balik lebaran 2023 mencapai lebih dari 1,9 juta unit. Jumlah tersebut lebih tinggi dari arus mudik dan balik di tahun 2022 dengan jumlah sebanyak 1,6 juta unit.
"(Kendaraan yang melintas di Garut) kenaikannya sekitar 20 sampai 30 persen, walaupun sudah ada Cisumdawu," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut AKP Syarif Undang Hidayat, pada iNewsGarut.id, Sabtu (6/5/2023).
Peningkatan volume kendaraan, lanjutnya, dapat terlihat pada puncak arus mudik di tanggal 19 dan 20 April 2023. Saat itu, jumlah kendaraan yang melintasi Garut melalui Jalur Limbangan-Malangbong tercatat kurang lebih sebanyak 5.400 unit per jam.
Sementara di Jalur Kadungora-Cilawu, kendaraan yang melintas dalam waktu satu jam di kisaran 3.000-4.000 unit. Padahal di hari biasa, jumlah kendaraan yang melintas pada kedua jalur tersebut tidak mencapai lebih dari 300 unit per jam.
"Kurang dari 250 unit kendaraan per jam di hari biasa. Jadi peningkatan volumenya sangat luar biasa," ujarnya.
AKP Undang Syarif Hidayat mengapresiasi sejumlah tindakan personel di lapangan yang mampu memecahkan perihal kepadatan arus mudik dan balik. Dalam operasi pengamanan itu, jajaran kepolisian dari Polres Garut juga melakukan koordinasi lintas wilayah dengan aparat kepolisian dari Tasikmalaya, Sumedang dan Bandung.
"Kami selalu melakukan koordinasi antar wilayah dengan Polres tetangga, terlebih ketika harus melakukan sistem one way (buka tutup jalan) untuk mengatasi trouble spot di beberapa titik seperti Pasar Limbangan, Pasar Bandrek, Pasar Lewo, dan Pasar Malangbong," ucapnya.
Sementara untuk tingkat kecelakaan sepanjang pelaksanaan arus mudik dan balik tahun ini, ungkapnya, jumlah kasus kecelakaan sama seperti pada 2022 sebelumnya. Kecelakaan lalu lintas yang sama pada pelaksanaan arus mudik dan balik di 2023 dan 2022 tercatat sebanyak enam kasus.
"Cuma untuk tingkat fatalitas kecelakaan menurun. Pada 2022 sebanyak empat orang meninggal dunia, kalau di 2023 kemarin hanya dua orang meninggal. Kemudian untuk kerugian materi, pada 2023 kemarin kurang lebih hanya sekira Rp9 juta, sedikit lebih rendah pada 2022 sebesar Rp11 juta," ujarnya.
Pada penyelenggaraan pengamanan arus mudik dan balik 2023, Sat Lantas Polres Garut setidaknya mengerahkan 120 personel. Seluruh personel yang terlibat itu bukan hanya petugas dari unsur lapangan.
"Dalam pengamanan pada arus mudik dan balik 2023 kemarin itu kami juga libatkan petugas staf di Sat Lantas Polres Garut, jadi bukan hanya petugas lapangan saja. Kurang lebih 120 personel dari Sat Lantas Polres Garut yang dikerahkan," sebutnya.
Kasat Lantas Polres Garut pun mengaku sangat terbantu dengan hadirnya personel dari unsur TNI selama pengamanan arus mudik dan balik 2023 itu. Kehadiran petugas TNI dari jajaran Koramil di setiap wilayah dan Kodim 0611 Garut, kata dia, membuat beban petugas kepolisian menjadi lebih ringan.
"Pernah suatu ketika, saat kami melaksanakan operasi pengamanan arus di Limbangan, petugas kami yang saat itu kecapean dan kepanasan mendapat air mineral dari bapak-bapak TNI. Kejadian ini sangat kami hargai, karena TNI memahami kondisi para petugas di lapangan, merupakan bentuk sinergitas antara TNI dan Polri," kata AKP Undang Syarif Hidayat.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait