Panen Raya Kelompok Tani Binaan Baznas RI, Bupati Garut Beri Apresiasi

Indra Sanjaya
Panen raya kelompok tani Desa Muljaya, Kecamatan Banjarwangi binaan Baznas RI. Foto : iNewsGarut.idIndra Sanjaya

GARUT, iNewsGarut.id – Kelompok Petani Mentari Pagi Darussyifa binaaan Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (Baznas RI) yang tergabung dalam program lumbung pangan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, berhasil melakukan panen raya jagung perdana, pada Selasa (31/1/2023) di lahan seluas 50 hektare yang berada di Desa Mulyajaya, Kecamatan Banjarwangi.

Panen raya perdana tersebut secara simbolis dilakukan oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan, bersama Baznas RI, yang dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Garut dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Banjarwangi.

Bupati Garut Rudy Gunawan, mengatakan, hari ini adalah dimana pemerintah daerah (Pemda) mengapresiasi kegiatan Baznaz pusat yang membuat ekosistem bisnis di daerah yang miskin.

"Jadi ini adalah Desa Mulyajaya, Kecamatan Banjarwangi, masuk dalam klaster desa satu desa miskin," kata Bupati Garut, Kamis (8/7/2023).

Lanjut Rudy, pihak Baznas sendiri membuat satu terobosan dalam waktu yang terstruktur tentang bagaimana para petani itu dapat mandiri secara kelompok, yakni dengan cara produksi jagung.

"Jagung ini bisa tiga kali dalam satu tahun dan tentu ini bisa menghasilakan pendapatan optimum masyarakat desa di sini. Ada 50 kelompok, luasnya ada 50 hektare, satu kelompok satu hektare. Saya kira ini bisa memberikan dampak terhadap peningkatan ekonomi," paparnya 

Sementara itu, Ketua anggota Baznas RI Rizaludin Kurniawan, mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena para petani di Desa Mulyajaya ini amanah, sehingga dana yang pihaknya berikan bisa panen dengan cukup baik.

"Terima kasih kepada Pak Bupati, Pak Wakil Bupati, dan Dinas Pertanian yang telah mendampingi kegiatan ini. Kami juga di Baznas RI ada pendamping, tapi kalau tanpa bantuan Pak Bupati tidak akan berhasil seperti ini," ucap Ketua Baznas RI.

Ia menambahkan, ke depannya produksi jagung tersebut akan terus didamping oleh pihaknya selama 3 tahun sampai para petani bisa mandiri. 

"Kita lihat kelompoknya, kita lihat ada pelatihan pendamping kelompok, dan ini juga optekernya sudah ada dan petani tidak pusing untuk menjual dan harganya juga bagus," pungkasnya.

Editor : ii Solihin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network