Menurutnya, gesper yang dibuat di sana bukan ikat pinggang, tetapi berupa besi yang digunakan untuk menempelkan gorden ke tembok.
"Sebenarnya untuk usaha ini terdapat banyak sekali kekurangan, terutama dalam hal pewarnaan besi yang harus dilakukan secara manual dengan beberapa kali pewarnaan untuk bisa menghasilkan warna emas," katanya.
Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) bagi pihaknya untuk bisa membantu mengembangkan usaha UMKM di desa setempat.
"Ini merupakan salah satu PR bagi kelompok kami. Insyaallah dalam kurun waktu 14 hari nanti kami akan mengoptimalkan tugas kami yaitu pengabdian kepada masyarakat, terkhusus di bidang ekonomi agar sedikitnya bisa membantu para pelaku UMKM disini," tandasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait