GARUT, iNewsGarut.id - Warung Kopi Mang Didin adalah salah satu tempat ngopi klasik yang berada di kabupaten Garut. Terletak di sebuah kios di Pasar Cibodas, Kecamatan Cikajang, setiap pengunjung yang datang akan merasa seperti bernostalgia.
Dengan bangku-bangku panjang dan meja kayu yang tertata rapi di kedainya, menciptakan suasana ngopi yang sederhana seperti zaman dulu. Warung Kopi Mang Didin awalnya didirikan oleh ayahnya, Didin Tajudin, pada tahun 1992.
Uloh Saefulloh, pemilik Warung Kopi Mang Didin, menceritakan bahwa sang ayah mulai berjualan sekitar tahun 1978 di depan kawasan pasar lama, namun awalnya bukan menjual kopi melainkan baju. Setelah pasar lama direnovasi, sang ayah pindah ke pasar Cibodas dan membuka warung kopi.
Pada tahun 1996, Uloh yang saat ini berusia 51 tahun mulai bergabung dan membantu ayahnya berjualan. Ia belajar meracik kopi dan melayani pembeli.
Namun, pada tahun 2013, sang ayah meninggal dunia. Usaha warung kopi tersebut kemudian dilanjutkan bersama ibunya, Imas Karmanah.
Warung Kopi Mang Didin mempertahankan suasana klasik dengan properti jualan yang hampir tidak pernah diganti, seperti meja, kursi, dan langseng (tempat air). Bahkan langseng yang sudah berusia hampir 40 tahun tidak pernah diganti dan masih berfungsi dengan baik.
Langseng tersebut dibuat dari bekas material kapal laut dan memiliki bentuk yang unik dengan tambahan corong di atasnya serta kran air berwarna emas tembaga yang dipasang pada bagian bawah. Model langseng ini menjadi faktor utama yang memberikan cita rasa khas pada menu racikan warkop ini.
Meskipun awalnya menjual kue balok, tetapi karena sang ayah merasa capek dan kue balok yang mereka buat secara manual, warung kopi ini kemudian lebih fokus pada menu roti. Menu roti yang disajikan beragam dengan berbagai isi seperti mentega, kelapa parut, kombinasi coklat stroberi mentega, keju, dan bolu gulung.
Roti dikukus selama 2-3 menit agar teksturnya menjadi empuk dan lembut. Meskipun saat ini roti-roti didapat dari pabrik roti di Garut, namun tetap menjaga kualitas dan citra warung kopi peninggalan sang ayah.
Warung Kopi Mang Didin tidak hanya menyajikan kopi, tetapi juga menggunakan kopi sachet yang harganya terjangkau oleh semua kalangan.
Meskipun kini banyak warung kopi modern di Garut, Uloh Saefulloh tetap mempertahankan citra dan rasa khas warung kopi peninggalan ayahnya. Baginya, warung ini adalah usaha peninggalan dari orang tua yang akan dia pertahankan semampunya sebagai kenang-kenangan dari masa kecilnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait