Dalam penyuluhan juga diterangkan tentang salah satu cara melindungi kesehatan anak adalah dengan memberikan gizi seimbang dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang terjangkau.
“Gizi seimbang dapat dicapai dengan memberikan jenis makanan yang lengkap dari mulai makanan pokok, lauk, sayur dan buah yang mengandung zat gizi tinggi dan sebetulnya ada di sekitar kita.
”Dicontohkan panganan tinggi zat gizi yang murah dari mulai singkong, tempe, bayam dan kelor yang menurutnya adalah makanan kategori superfood yang berlimpah di Indonesia.
“Daun kelor kandungan zat besinya lebih dari 20 mg untuk setiap 100 gram porsi makan, artinya 5 kali lebih tinggi dibandingkan konsumsi tempe bahkan daging,”jelasnya.
Melanjutkan materi penyuluhan, selanjutnya dilakukan workshop pembuatan penganan lokal yang bergizi tinggi yang dipandu oleh dosen dari prodi yang sama yaitu Framesti Frisma Sriarumtias, Workshop dibawakan dengan memberikan panduan cara membuat olahan makanan dan minuman modern agar disukai oleh semua kalangan khususnya anak-anak.
Diantaranya yang dicontohkan adalah membuat permen Gummies berbahan dasar wortel dan buah naga, kemudian steak dan katsu berbahan dasar tempe, serta minuman Matcha Latte berbahan dasar kelor.
“Gummies ini adalah permen kenyal yang sering ada di pasaran. Rasanya enak dan teksturnya menarik untuk anak-anak. Ini kami buat dengan bahan dasar jus wortel yang memiliki kandungan vitamin berlimpah serta bahan tambahan dari agar ataupun gelatin. Begitu pula tempe dan daun kelor yang harganya murah ini dapat kita olah menjadi menu yang tampak mewah dan mahal serta tentunya akan lebih disukai anak-anak,” terang Framesti, dosen dengan bidang keahlian Teknologi Farmasi.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait