GARUT, iNewsGarut.id – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Garut menyalurkan beras operasi pasar murah bagi masyarakat yang terdampak kekeringan. Salah satunya penyaluran itu di Kecamatan Limbangan, Garut, Jawa Barat. Dimana di Kecamatan ini ada beberapa Desa yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau yang berkepanjangan.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Heri Gunawan, mengatakan, ada 19 Kecamatan di Kabupaten Garut yang terdampak kekeringan, dimana, imbuhnya, beras bersubsidi ini sebagai tanggap darurat bencana kekeringan.
"Terdiri dari 19 Kecamatan 32 Desa di Kabupaten Garut yang mendapatkan beras bersubsidi akibat terdampak kekeringan masing-masing desa akan mendapatkan 500 paket untuk disalurkan kepada masyarakat di wilayah terdampak,"ungkapnya saat dihubungi iNewsGarut.id, Senin (18/9/2023).
Heri menjelaskan, beras tersebut sudah di subsidi, yang mana harga beras itu tadinya seharga Rp. 68.500 di subsidi menjadi Rp.33.500.
"Jadi masyarakat nanti membeli beras tersebut dengan harga yang sudah di subsidi dari harga Rp.68.500 menjadi Rp.33.500,"jelasnya.
Dari 14 Desa yang ada di Kecamatan Limbangan, Garut, tiga Desa yang mendapatkan beras operasi pasar murah dari Disperindag Garut. Dimana ketiga Desa itu yakni Limbangan Tengah, Limbangan Timur, dan Ciwangi. Sedangkan 11 Desa lainnya belum mendapatkan.
"Datanya kami peroleh dari BPBD, jadi Kecamatan Limbangan dari data yang kami dapatkan tiga Desa,"kata Heri.
Kriteria yang mendapatkan program operasi pasar murah, menurutnya, wilayah yang terutama terdampak kekeringan dan memiliki daya beli beras.
"Ya kriterianya yang terdampak bencana kekeringan dan memiliki daya beli beras, kalau miskin ektrim itu sudah di cover sama Dinas ketahanan pangan (DKP),"bebernya.
Ada satu Desa di Kecamatan Limbangan yang memang terdampak belum mendapatkan program pasar murah tersebut yakni Desa Surabaya. Dimana Desa tersebut mengalami lahan sawah yang kekeringan cukup luas. Namun, belum mendapatkan program operasi pasar murah tersebut.
Sekretaris Desa Surabaya Nurdin menyebutkan, bahwa lahan sawah yang terdampak kekeringan di wilayahnya itu ada sekitar kurang lebih seluas 250 hektar. Dimana, kata Dia, semuanya itu sawah tadah hujan.
"Kurang lebih seluas 250 hektar sawah tadah hujan yang terdampak kekeringan,"ujarnya.
Belum mendapatkan program operasi pasar murah, dikatakannya, pihaknya sudah mengirimkan datanya melalui Kecamatan, namun, belum ada konfirmasi kembali terkait program tersebut.
"Nanti kita akan tanyakan kembali ke pihak terkait, padahal jelas Desa Surabaya itu masuk dalam kategori terdampak bencana kekeringan,"tandasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait