GARUT, iNewsGarut.id – Sebagai salah satu bentuk pembekalan untuk para mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karsa Husada Garut mengadakan kegiatan Seminar dan Workshop pada Sabtu (9/12/2023).
Dengan mengangkat tema "Pengolahan Sampah Keluarga dalam Rangka Pembekalan KKN Tematik : Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) Mahasiswa STIKes Karsa Husada Garut", kegiatan ini dihadiri oleh 449 mahasiswa dengan metode hybrid.
Sebanyak 98 peserta hadir langsung di aula kampus STIKes Karsa Husada Garut, sementara peserta lainnya mengikuti kegiatan melalui zoom meeting.
Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Bank Sampah Amal Haqiqi dan Dekakebon. Dalam kegiatan ini disampaikan materi berkaitan dengan sampah. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan Workshop Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik.
Perwakilan STIKes Karsa Husada Garut, yang diwakili oleh Pembantu Ketua Bidang I Akademik, Elang M. Athoilah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa permasalahan yang ada di lapangan berkaitan dengan kesehatan salah satunya adalah sampah.
Menurut dia, permasalahan tentang sampah dari tahun ke tahun tidak terselesaikan dengan baik. Untuk itu, pihaknya mengajak kepada para mahasiswa agar peduli lingkungan dalam penanggulangan sampah.
"Mari kita bersama-sama merangsang diri kita, menstimulasi diri kita, dan menggerakkan hati kita supaya kita lebih peduli dengan sampah. Sudah banyak komunitas yang menggerakkan peduli sampah," katanya.
Dalam penyampaian materi berkaitan tentang Paradigma Sampah, Zidan selaku salah satu tim Bank Sampah Amal Haqiqi, mengatakan bahwa upaya penanggulangan sampah harus dilakukan dengan baik.
Ia menambahkan, upaya penanggulangan sampah harus diselesaikan sedekat mungkin dengan sumber. Jangan sampai sampah hanya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).
"Jangan sampai menimbulkan kesan hanya memindahkan masalah sampah dari rumah kita ke TPA," ujarnya.
Salah satu tim Dekakebon, Eka menuturkan, penanggulangan sampah harus dimulai dari lingkungan sendiri dan juga dari hal-hal terkecil.
"Sampaikanlah walau satu ayat, maka lakukanlah dari mulai hal-hal yang kecil. Pengolahan sampah organik dapat dilakukan dengan membuat komposter ember dan lubang biopori. Dengan adanya lubang biopori kita dapat mengurangi sampah organik di sekitar kita," jelas Eka.
Dalam kegiatan workshop ini dilakukan pembagian beberapa kelompok karena akan dilaksanakan praktik pengolahan sampah. Dimana dalam workshop tersebut terdapat praktik ecobrik, eco enzym, pembuatan sabun mijel, octa-box, dan spot organik.
Direktur Bank Sampah Amal Haqiqi, Sinta Nurhia Dewi, mengungkapkan bahwa dirinya merasa senang atas kesempatannya bisa berbagi ilmu dengan mahasiswa KKN STIKes Karsa Husada Garut.
"Senang sekali diberi kepercayaan oleh pihak STIKes Karsa Husada Garut untuk memberikan bekal bagi adik-adik mahasiswa yang akan KKN. Semoga bisa banyak kolaborasi terjalin bersama institusi-institusi pendidikan lain ke depannya," ungkapnya.
Sinta berharap, semoga ilmu yang diberikan oleh pihaknya kepada para peserta workshop ini bisa menjadi awalan bagi mahasiswa untuk memulai aksi nyata.
"Dimulai dari punya rasa tanggung jawab atas sampahnya sendiri, sampai bisa memberi contoh selama di tempat KKN, dan bisa bergerak bersama masyarakat setempat untuk mulai memilah sampah sampai dengan mengolah sampah," pungkasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait