Wabup Sebut Garut Jadi Salah Satu Produsen Cabai Terbesar

Hendrik Prima
Pelaksanaan panen cabai serentak dan Gelar Pangan Murah di Kebun Eptilu Kecamatan Cikajang Garut. Foto istimewa.

GARUT, iNewsGarut.id – Di tengah harga cabai yang melambung tinggi, Pemerintah Kabupaten Garut (Pemkab Garut) terus melakukan upaya preventif, salah satunya menjadi lokasi panen cabai serentak di Jawa Barat sebagai tindak lanjut High level meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Wakil Bupati Garut Helmi Budi menyebut bahwa Garut ini merupakan produsen terbesar cabai dengan luas lahan sekitar 10000 hektar.

"Ya Garut ini sebagai salah satu produsen terbesar cabai, Kita ada 10000 hektar,"ucapnya.

Helmi mengatakan, Garut juga menjadi lokasi panen cabai serentak dalam rangka pengendalian inflasi. Dimana, imbuhnya, harga cabai saat ini memang sedang melambung tinggi.

"Salah satu penyebab inflasi itu adalah cabai, sekarang ini harga cabai di Garut sendiri mencapai Rp.60 ribu per kg, kemudian dapat informasi di Jakarta harganya sekitar Rp.90 ribuan,"ujarnya.

Dia berharap Garut jadi lokasi panen cabai serentak ini dapat memberikan kontribusi dalam hal pengendalian Inflasi karena hasil cabai di Garut cukup besar.

"Mudah-mudahan memberikan kontribusi dalam pengendalian Inflasi, hasil cabai di Garut cukup besar,"kata Helmi.

Pelaksanaan panen cabai serentak di Provinsi Jawa Barat sendiri dipusatkan di Kebun Edukasi Eptilu, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Rabu (20/12/2023) kemarin, dan diikuti secara daring oleh 6 daerah lainnya seperti Kabupaten Cianjur, Ciamis, Majalengka, Bandung, Kuningan, dan Sukabumi.

"Ada satu kelompok berjumlah 125 orang petaninya panen disini, tanaman cabainya 75 hektar, jadi cukup luas, mudah-mudahan cabai disini memenuhi kebutuhan secara nasional,"ujar Helmi.

Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Ekbang, Dodo Suhendar, menuturkan hal yang Sama dengan Wakil Bupati Garut, di mana ia mengatakan jika cabai merupakan salah satu komponen penyumbang inflasi.

Berdasarkan laporan dari berbagai daerah di Jawa Barat yang melakukan panen serentak, kata Dodo, harga cabai di petani berkisar di angka Rp40.000-Rp70.000 tergantung dengan jenis cabai yang dijual.

Adapun tujuan dari adanya panen serentak ini, Dodo mengungkapkan jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, dalam hal ini Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, ingin melihat bahwa komoditas penyumbang inflasi khususnya cabai di Jawa Barat bisa terkendali dan harganya turun.

"Di musim panen ini, perlu diinformasikan ke masyarakat, bahwa jangan khawatir cabe ini sekarang sudah mulai panen, jadi tidak perlu sampai istilahnya belanja yang banyak kekhawatiran karena kurang cabe, sekarang cabe sudah mulai panen," ucapnya.

Dodo memaparkan jika dalam panen serentak hari ini yang dilaksanakan di 7 kabupaten di Provinsi Jawa Barat, rata-rata lahan yang dipanen seluas 2-4 hektare. Meski demikian, imbuh Dodo, potensi panen di Bulan Desember ini bisa mencapai 2000 hektare, dan tersebar di berbagai daerah di Jawa Barat.

"Jadi kalau total itu lebih dari 2000 hektare yang akan panen, jadi bayangkan berarti ini siap, tapi tentunya sebagai tempat produksi cabe, itu bukan hanya untuk masyarakat Jawa Barat, tapi juga ada yang ke DKI, ada ke daerah yang lain. Nah oleh karena itu, jangan sampai kita sebagai produsen cabe, malah harga kita mahal dibandingkan di tempat yang lain," tandasnya.

Setelah melaksanakan panen cabai di Kebun Edukasi Eptilu, kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi Gelar Pangan Murah (GPM) yang masih berlokasi di area Kebun Edukasi Eptilu, dan juga melakukan kunjungan ke Pasar Cisurupan, Kabupaten Garut.

Editor : ii Solihin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network