GARUT, iNewsGarut.id – Peristiwa nahas terjadi pada seorang ibu di Kampung Nangoh Tonggoh, Desa Rancasalak, Kecamatan Kadungora Garut, Jawa Barat. Tewas saat rumahnya kebakaran. Peristiwa itu dilaporkan terjadi pada Selasa (26/12/2023) kemarin.
Korban yakni Ating meninggal dunia tidak sempat menyelamatkan diri saat rumahnya mengalami kebakaran.
Kapolsek Kadungora Kompol Deden Saripin menjelaskan, pihaknya mengkonfirmasi adanya korban meninggal dunia pada saat musibah kebakaran. Dimana, kata Dia, pihaknya langsung melakukan cek TKP tiga unit rumah yang mengalami kebakaran.
"Satu orang meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran yang menghanguskan tiga rumah,"ungkap Deden dalam keterangan tertulisnya yang diterima iNewsGarut.id, Rabu (27/12/2023).
Kata Deden, awal mula kejadian kebakaran tersebut diduga berasal dari konsleting arus jaringan listrik. Yang mana, imbuhnya, ketika rumah milik korban yakni Ating mengalami mati lampu sekitar pukul 12.00 WIB. Diduga pemadaman listrik rumah Ating tersebut dikarenakan terjadinya konsleting jaringan listrik milik rumahnya.
"Saat itu terjadinya kebakaran, listrik di salah satu rumah mengalami konsleting, lalu korban menyalakan lilin di kamarnya, kemudian pada saat itu korban sempat membangunkan cucunya yang saat itu sedang tertidur,"ujarnya.
Kemudian, lanjut Deden, korban sempat memberitahukan kepada cucunya bahwa telah terjadi kebakaran, cucunya pun sontak kaget dan bergegas menyelamatkan diri keluar rumah.
"Jadi menurut keterangan cucunya, korban saat itu pergi ke arah dapur diduga hendak memadamkan api tersebut namun tidak sempat untuk menyelematkan dirinya,"ujarnya.
Kala itu api pun membesar dengan cepat, karena tertiup angin, api merambat ke dua rumah tetangga korban dan turut menghanguskan kedua rumah lainnya.
"Pemadaman api pun dilakukan dengan alat seadanya dibantu oleh warga, setelah padam Kami melakukan olah TKP dan menemukan jasad korban Ibu Ating hangus terbakar di ruangan dapur rumahnya,"kata Deden.
Kapolsek menyebutkan akibat kejadian tersebut dilaporkan 1 orang meninggal dunia dan total kerugian materil yang dialami para korban ditaksir sekitar Rp. 130.000.000,00 (seratus tiga puluh juta rupiah).
"Ya sehubungan dengan kejadian tersebut keluarga korban menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi kepada jasad korban,"pungkasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait