GARUT, iNewsGarut.id – Hubungan bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Kuwait terus dilakukan di berbagai sektor. Salah satunya dengan penerimaan pekerja migran Indonesia di Kuwait. Dimana di negara yang dikenal dengan sumber minyak itu, ada sekitar 6600 pekerja migran Indonesia disana, sebagian besar mereka bekerja di sektor kesehatan.
"Pekerja migran Indonesia di Kuwait ada sekitar kurang lebih 6600, dan sebagian besarnya itu di sektor kesehatan. Bahkan banyak perawat - perawat disana menjadi pegawai negeri dibawah Kementrian Kesehatan Kuwait.
"kata Dubes RI untuk Kuwait Lena Maryana kepada wartawan usai menghadiri peresmian komplek pendidikan di Ponpes Darussalam, Garut, Rabu (21/2/2024).
Penghidupan di Kuwait, jelas Lena, sangat luar biasa di Kuwait itu tidak ada pajak, biaya hidup disana tidak cukup mahal, cuma disana biaya pendidikan untuk orang asing yang mahal, karena disana itu di subsidi oleh pemerintah nya.
"Gaji rata-rata, karena di Kuwait itu ada minimum weight untuk domestic worker tapi bukan untuk Indonesia karena Indonesia sudah tidak ada domestic worker, Ya sekitar 7 sampai 8 juta itu yang paling rendah. Bahkan yang kerja di perminyakan itu gajinya bahkan lebih besar dari gaji Saya sebagai Dubes bisa perbulan Rp.500 juta,"ujar Lena.
"Luar biasa gajinya yang bekerja di perminyakan itu minimal Rp.100 juta, Ya opportunity kesempatan mencari uang di Kuwait itu lebih besar,"sambung Lena.
Lena menjelaskan, dalam waktu dekat ini sedang mempersiapkan membuat kesepakatan atau kerjasama dengan menghadirkan nurse (perawat) underministry of health.
"Ya Kita sedang mempersiapkan kesepakatan kerja sama hadirkan nurse underministry of health, sekitar 500 an sudah diminta oleh pemerintah Kuwait,"ujarnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait