Menjelang puncak kemarau ini, di Kabupaten Garut sendiri saat ini, tersedia 318 unit pompa air bantuan dari Kementan yang siap digunakan di seluruh wilayah Kabupaten Garut. Selain itu, Dinas Pertanian juga membangun 133 titik irigasi perpompaan, 120 titik irigasi perpipaan, 8 titik sumur tanah dangkal, dan 3 titik sumur tanah dalam.
Haeruman mengimbau para petani untuk menanam varietas tahan kekeringan, menerapkan budidaya hemat air, serta memelihara dan membersihkan jaringan irigasi.
"Mengidentifikasi sumber-sumber air permukaan yang dapat dimanfaatkan dan melakukan sanitasi lahan untuk meminimalisasi perkembangan hama," ucapnya.
Untuk perlindungan petani, Dinas Pertanian menyediakan dua jenis asuransi bagi petani di Kabupaten Garut, yaitu Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan asuransi khusus untuk petani atau buruh tani yang bisa diakses atau dimanfaatkan oleh para petani, namun dengan jumlah yang terbatas.
"Asuransi Usaha Tani Padi bisa diakses oleh petani dengan syarat mendaftarkan pertanaman padi nya di usia tanaman dua minggu hingga satu bulan. Bila gagal panen, Satu hektar mendapat Rp6 juta," jelas Haeruman.
Sedangkan asuransi mikro perlindungan petani dialokasikan bagi 1.000 petani di 42 kecamatan, yang dapat diklaim hingga Rp5 juta jika mengalami kecelakaan kerja.
"Kalau misalnya sakit dirawat, rawat inap itu per hari dibayar 100 ribu," tambahnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait