Setiap kesempatan untuk akselerasi pekerjaan dimanfaatkan dengan optimal, sehingga proses pemeliharaan bisa diselesaikan lebih cepat tanpa mengurangi kualitas dan aspek kesehatan, keselamatan kerja, lindungan lingkungan, dan keamanan.
“Dengan percepatan ini, kita berhasil mengurangi downtime, menghemat biaya, dan yang lebih penting, segera mengembalikan kapasitas pembangkit PLTP PGE Area Kamojang yang merupakan salah satu aset terbesar PGE. Selain itu, aspek keselamatan kerja tetap dikelola dengan baik (zero incident)”. Pungkasnya.
Tentang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi. Saat ini PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 MW, terbagi 672,5 MW yang dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Sebagai World Class Green Energy Company, PGE ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia Net Zero Emission 2060. PGE memiliki kredensial ESG (Environmental, Social, and Governance) yang sangat baik , dibuktikan dengan pencapaian 16 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 sampai 2023 yang merupakan penghargaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait