GARUT, iNewsGarut.id – Memasuki musim penghujan, bencana hidrometeorologi mulai mengancam warga Kabupaten Garut. Sudah ada 2 warga yang menjadi korban. Pertama bencana hidrometeorologi menimpa Rosidin seorang kuli bangunan warga Kampung Cangkudu, Desa Cihaurkuning, Kecamatan Malangbong, Garut, Jawa Barat. Belakang rumah rosidin roboh akibat intensitas hujan yang tinggi pada Kamis sore (28/11/2024) kemarin.
Kemudian kedua, bencana hidrometeorologi menimpa Usep warga Kampung Lebak Huni, Desa Sukalilah, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat. Belakang rumah Usep rusak tertimpa tanah longsor akibat intensitas hujan yang tinggi pada Selasa (26/11/2024).
Tentunya bencana hidrometeorologi harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Garut. Terlebih sisa anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) APBD Garut masih cukup besar senilai Rp 7,2 M, untuk bisa lebih dioptimalkan terhadap penanganan bencana hidrometeorologi yang saat ini mengancam warga Kabupaten Garut.
"Selaku anggota DPRD Garut, harapan Saya ke Pak Pj Bupati dan Pak Sekda, gunakan anggaran BTT yang sisa Rp.7,2 M. Tadi saya sudah konfirmasi ke BPKAD Garut, masih ada BTT sebesar itu,"kata Yudha saat mengunjungi warga di dua lokasi yang rumah nya roboh akibat bencana hidrometeorologi, Sabtu (30/11/2024).
Lebih jauh Yudha menyatakan bahwa kedua warga yang rumahnya roboh itu merupakan akibat dari bencana hidrometeorologi, " Ya rumah Pak Rosidin dan rumah Pak Usep ini akibat bencana hidrometeorologi. Rumahnya roboh diakibatkan intensitas hujan yang tinggi,"ujarnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait