GARUT, iNews.id – Harga ikan hasil tangkapan laut di Kabupaten Garut terpantau masih normal. Kondisi cuaca yang cerah membuat ikan tangkapan nelayan Garut melimpah.
“Belum ada faktor yang membuat harga ikan naik saat ini. Semua (harga) masih normal,” kata Wakil Sekretaris 1 Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Barat Lukman Nurhakim, saat dihubungi Rabu (16/3/2022).
Menurut Lukman, ada dua hal yang membuat harga ikan mengalami kenaikan di Garut. Mantan Sekjen HNSI Kabupaten Garut itu menyebut faktor cuaca dan kebutuhan hidup nelayan selama ini menjadi penyebab kenaikan harga ikan.
"Selama dua hal tadi tidak ada masalah, harga ikan stabil," ujar Lukman.
Pada Januari 2022 lalu, harga ikan sempat melambung karena cuaca buruk melanda laut di selatan Kabupaten Garut. Cuaca buruk membuat nelayan tidak melaut yang mengakibatkan ketersediaan ikan terbatas.
"Dampaknya ikan langka dan harganya naik," ucapnya.
Lukman menambahkan, harga ikan pun akan naik beberapa hari sebelum Ramadan. Kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya sejumlah kebutuhan nelayan.
"Kenaikan harga sembako, kenaikan biaya operasional nelayan seperti bahan bakar perahu dan alat-alat menangkap ikan turut ikut mempengaruhi. Nah, kurang dari seminggu menjelang Ramadan nanti, harga ikan laut pasti naik. Bagaimanapun, mereka harus menyesuaikan beban kebutuhan itu dengan hasil penjualan ikan yang mereka tangkap," jelasnya.
Pada Ramadan tahun lalu, harga berbagai jenis ikan laut mengalami kenaikan antara Rp5.000 hingga Rp10.000 per Kg.
"Di tingkat tengkulak, ikan tongkol bila normal harganya Rp20.000, sementara Ramadan tahun lalu menjadi Rp25.000 per Kg, ikan kakap dari Rp50.000 menjadi Rp60.000 per Kg, cumi merah Rp28.000 menjadi Rp33.000 per Kg," sebutnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait