Coffee Goodja Asal Cisurupan Ini Miliki Kualitas Ekspor Sampai ke Luar Negeri

Dindin
Tempat usaha kopi bernama Goodja Coffee yang berlokasi di wilayah Desa Balewangi, Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut.

GARUT, iNews.id Goodja Coffee, merupakan salah produk kopi yang dirintis oleh salah seorang pencinta kopi bernama Nandang Sopyan, yang beralamatkan di wilayah Desa Balewangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut.

Kopi hasil produksi Goodja Coffee ini sungguh luarbiasa, selain bisa menciptakan produk, kopi yang sudah diproduksi pun miliki kualitas ekspor ke luar kota atau provinsi, bahkan sampai ke luar negeri.

Menurut Nandang, ia menerangkan, dirinya mulai masuk ke dunia kopi itu sekitar tahun 2013. Tetapi pada waktu itu baru belum terlalu buming, ia masih dalam tarap belajar belum memproduksi sendiri, dan baru mengambil bahan baku dari petani-petani lain. 

"Di Tahun 2015, kita baru mulai coba memproduksi, itu skala kecil aja karena pasar kita masih sangat terbatas. Tahun 2017 karena kebutuhan pasar memang sudah cukup banyak, pada waktu itu kita sudah punya customer lah, pelanggan-pelanggan, terutama di kota-kota besar, 2017 kita memproduksi lumayan cukup banyak," terangnya saat dikonfirmasi secara langsung dikediamannya, Minggu (20/3/2022).

Lanjutnya, ia menyebutkan, dari tahun 2017 berlanjut sampai tahun 2019, pihaknya ada pesanan ekspor kopi ke FrankFurt dan Houston, kurang lebih sekitar 58 ton.

"Nah waktu itu kita membuat kelompok khusus untuk memenuhi kuota ekspor itu dari lingkup Cisurupan saja," ujar Nandang.

Kemudian, Nandang menuturkan, di tahun 2019 akhir atau awal tahun 2020 usahanya mandek karena diterjang oleh pandemi Covid-19, sehingga tidak bisa ekspor.

Di tahun 2021 pun masih sama tidak bisa melakukan ekspor, ia baru mulai lagi ekspor atau ada permintaan itu pada bulan April tahun 2021 sampai sekarang. Ia menambahkan, untuk permintaan tahun ini banyak sekali untuk ekspor, tapi barangnya belum ada.

"Nah ini rencananya permintaan yang sudah masuk itu dari Arab Saudi, Riyad ya, itu mereka minta 100 ton, kemudian ke Dubai, mereka minta 58 ton kurang lebih sekitar 2 kontener ya, kemudian ke Pakistan itu 50 ton, kemudian ke Italia 150 ton mintanya," sebutnya.

Diakhir pembicaraan, ia menyampaikan, kebanyakan kopi yang dijual yaitu Green Beans, pasarnya memang lebih banyak bisa sampai ke luar kota, seperti Bandung, Jakarta, Palembang, Surabaya, Bali, Mataram, Sidoarjo, Gresik dan yang lainnya.

"Kalau untuk level daerah di kita ya di lokal ini peminatnya mungkin masih kurang, karena mungkin pertama segi harga ya karena harga kopi Green Beans asli itu mahal. 

Kedua mungkin mereka membandingkannya dengan produk-produk yang instan dengan kopi instan yang ada di warung, terus yang ketiga yang pasti belum tau kenikmatan minum kopinya itu belum tau," pungkasnya.

Editor : ii Solihin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network