Rusia Temukan Bahan Pembuat Covid-19 di Ukraina, Ini Tanggapan Intelijen Amerika Serikat

Wahyu Budi Susanto
Ilustrasi laboratorium.(Foto:Ist)

KIEV, iNews.id - Rusia menemukan bahan pembuat Covid-19, yakni patogen kelelawar zat disebuah laboratorium Amerika Serikat di Ukraina. Penemuan tersebut menimbulkan  kebingungan dunia.

Pasalnya, selama ini Covid-19 dicurigai berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan China.

Menanggapi penemuan Rusia tersebut, Badan intelijen Amerika Serikat mengatakan, mungkin tidak akan pernah bisa mengidentifikasi asal-usul Covid-19, namun mereka telah menyimpulkan virus tersebut bukan diciptakan sebagai senjata biologis. 

Dalam penilaian terbaru tentang dari mana virus tersebut berasal, Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI) mengatakan, transmisi virus dari hewan ke manusia dan kebocoran laboratorium adalah dua hipotesis masuk akal soal bagaimana virus itu menyebar. 

Temuan ini ditulis dalam laporan terbuka yang merupakan pembaruan dari tinjauan 90 hari yang dirilis oleh pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada Agustus lalu.

 Laporan itu juga mengatakan bahwa kelompok intelijen masih terbagi dua soal asal-usul virus penyebab Covid-19. Empat badan intelijen menilai "dengan keyakinan rendah" bahwa virus itu berasal dari hewan yang terinfeksi atau dari virus lain yang terkait. 

Tapi satu badan intelijen mengatakan memiliki "keyakinan sedang" bahwa infeksi pertama pada manusia kemungkinan besar merupakan hasil dari kecelakaan laboratorium, yang bisa jadi melibatkan eksperimen dengan hewan oleh Institut Virologi Wuhan.

Laporan ini juga menyatakan bahwa pemerintah China tidak menyadari keberadaan virus tersebut sebelum infeksi Covid-19 meluas di Kota Wuhan, pada akhir 2019. 

Menanggapi laporan intelijen ini, kedutaan besar China di Washington berkata melalui pernyataan tertulis kepada Reuters: "Langkah AS mengandalkan aparat intelijennya untuk menelusuri asal-usul Covid-19 adalah sebuah lelucon politik. Kami telah mendukung upaya-upaya berbasis sains dalam penelusuran asal-usul virus, dan akan terus terlibat secara aktif. Karena itu, kami dengan tegas menentang upaya untuk mempolitisasi masalah ini," tulis Reuters.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network