GARUT, iNewsGarut.id – Proses penanganan dugaan pelanggaran etik oknum dokter di Kabupaten Garut yang viral di media sosial sedang berlangsung hingga kini belum menunjukkan kejelasan arah. Dr. Rizki Safaat Nurahim, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Garut, menegaskan bahwa semua proses tetap berjalan secara prosedural dan tidak dipengaruhi oleh identitas keluarga dari terduga pelaku.
"Kita memang belum tahu secara pasti ke arah mana kasus ini akan berkembang. Kalau ada keluhan, seharusnya sudah tercatat di rekam medis. Apakah ada keluhan terkait payudara di rekam medis? Itu yang harus diperiksa," ujarnya saat dikonfirmasi di Mapolres Garut, Kamis (17/4).
Menurutnya, hingga saat ini hasil dari Majelis Disiplin Profesi (MDP) yang diturunkan langsung oleh Kementerian Kesehatan belum juga disampaikan.
"Pak, kan kemarin juga Majelis Disiplin yang diturunkan dari Kementerian Kesehatan juga belum menyampaikan hasilnya. Sampai hari ini juga di Dinas Kesehatan belum ada laporan," jelasnya.
Salah satu isu yang mencuat di masyarakat adalah dugaan keterlambatan proses akibat adanya keterkaitan keluarga terduga pelaku dengan pihak internal. Namun hal tersebut dibantah keras.
"Nah, apakah lambatnya ini berhubungan dengan identitas keluarga terduga pelaku, yang katanya Mbak Benny itu salah satu peserta? Bukan. Itu tidak terlibat sama sekali," tegasnya.
Ia memastikan bahwa semua langkah yang diambil sejauh ini dilakukan sesuai prosedur resmi yang berlaku, dimulai dari proses etik internal hingga pelaporan ke pihak kepolisian.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait