GARUT, iNewsGarut.id – Program Dapur Makan Bergizi (MBG) di Pondok Pesantren Persatuan Islam (Persis) Tarogong, Garut, Jawa Barat, menjadi contoh kolaborasi sukses antara keluarga pondok dan pengelola pesantren dalam mendukung Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto.
Seluruh bahan baku dapur MBG diperoleh dari para orangtua santri yang bertindak sebagai pemasok, mulai dari sayuran, buah-buahan, hingga daging. “Kami membeli langsung dari mitra, sebagian besar orangtua santri,” ujar Hj Ida Rogayah, Kepala Juru Masak Dapur MBG.
Sebanyak 47 pekerja dapur, yang telah berpengalaman menyajikan makanan santri, kini fokus pada pemenuhan standar gizi sesuai acuan Badan Gizi Nasional. Dapur MBG mulai beroperasi pada Januari 2025, setelah ujicoba pada Desember 2024.
Mudir Am Pondok, Ustadz H Mohammad Iqbal Santoso, menjelaskan bahwa dapur MBG dibangun dari modifikasi Gedung Olahraga (GOR), sekaligus memberdayakan ekonomi orangtua santri sebagai pemasok bahan makanan.
Pengawasan kualitas ketat dilakukan oleh ahli gizi Siti Nurbayati Solihah. Ia mengaku tak segan menolak bahan yang tak layak konsumsi. “Kita pernah kembalikan sayur pokcoi karena mulai layu,” jelasnya. Kamis (15/5/2025).
Sejak beroperasi, belum ada keluhan berarti dari para santri maupun orangtua. “Sedikit komplain dari anak-anak PAUD yang belum terbiasa makan sayur justru menjadi momentum edukasi gizi,” tambah Ustadzah Ainurjannah.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait