Pihak kepolisian juga telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Desa Sirnajaya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, serta Dinas Pendidikan untuk mencari solusi jangka pendek dan panjang terhadap ancaman pergeseran tanah ini. Langkah awal yang sedang diupayakan adalah memperkuat struktur TPT serta memasang rambu-rambu peringatan di sekitar lokasi retakan.
Sementara itu, pihak sekolah mengaku telah mengambil kebijakan untuk mengalihkan sebagian kegiatan belajar-mengajar ke ruangan yang lebih aman sambil menunggu perbaikan TPT. Kepala SDN 2 Sirnajaya juga menyampaikan rasa terima kasih atas respon cepat dari pihak kepolisian dan berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak.
Musim penghujan yang masih berlangsung di wilayah Garut memang meningkatkan risiko bencana tanah longsor dan pergeseran tanah, khususnya di daerah perbukitan seperti Pasirwangi. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada, memantau kondisi lingkungan sekitar, serta segera melapor kepada aparat jika melihat tanda-tanda pergerakan tanah.
Dengan sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan warga, diharapkan potensi bencana ini dapat ditangani dengan cepat dan dampaknya bisa diminimalkan.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait