Dalam tradisi ulama salaf, bulan haram dimanfaatkan untuk:
Memperbanyak istighfar dan taubat, meningkatkan shalat sunnah rajin berpuasa, terutama tanggal 9 dan 10 Muharam (Tasu’a dan Asyura) membaca Al-Qur’an, bersedekah dan membantu sesama nilai edukasi dan spiritualitas Selain aspek spiritual, bulan Muharam juga sarat nilai edukasi sejarah Islam. Peristiwa hijrah Nabi Muhammad ke Madinah yang menjadi tonggak awal penanggalan Islam terjadi pada bulan ini. Selain itu, kisah perjuangan Nabi Musa AS melawan Fir’aun yang diabadikan dalam perayaan Asyura juga menjadi pengingat tentang kemenangan kebenaran atas kezaliman.
Sebagai bulan yang suci dan penuh keutamaan, Muharam seharusnya menjadi momen bagi setiap muslim untuk mengintrospeksi diri, memperkuat keimanan, dan memperbanyak amal saleh. Dengan memahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, bulan Muharam bisa menjadi awal tahun yang penuh berkah dan rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait