Beberapa pengusaha lokal menyebutkan, panen jagung yang berlimpah perlu diimbangi dengan penguatan rantai pasok. Dengan demikian, harga jagung tetap stabil di pasaran, petani tidak merugi, dan masyarakat luas bisa memperoleh bahan pangan dengan harga terjangkau.
Program panen raya serentak yang diinisiasi Polri sejalan dengan agenda pemerintah pusat dalam menjaga ketahanan pangan menghadapi tantangan global. Jagung sebagai salah satu komoditas utama memiliki peran vital, baik untuk konsumsi manusia maupun sebagai bahan baku pakan ternak.
Dengan adanya sinergi aparat, petani, dan pengusaha, diharapkan hasil panen bisa dimanfaatkan secara optimal. Tidak hanya untuk kebutuhan lokal Garut, tetapi juga untuk memasok ke wilayah lain di Jawa Barat bahkan tingkat nasional.
Panen raya jagung di Leles ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen bersama dalam membangun sektor pertanian yang berdaya saing. Kolaborasi lintas sektor yang terjalin diyakini mampu memberikan dampak jangka panjang, terutama dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani, serta menguatkan ketahanan pangan di tengah gejolak ekonomi global.
“Kami berharap kegiatan panen raya seperti ini terus berlanjut. Polri sudah memberikan contoh nyata bagaimana mendampingi petani. Ke depan, tinggal bagaimana kita semua menjaga kesinambungan agar hasilnya bisa dirasakan masyarakat luas,” tutup H. Dudung.
Dengan dukungan penuh dari semua pihak, Kecamatan Leles diharapkan mampu menjadi salah satu pusat produksi jagung yang berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Garut dan Jawa Barat.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait
