Dinkes Garut mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh isu yang beredar di media sosial. Leli menegaskan, penanganan medis sudah dilakukan secara maksimal dan tim kesehatan akan terus melaporkan update terbaru setiap harinya.
Berdasarkan informasi di lapangan, mayoritas korban keracunan merupakan pelajar SMP yang menerima makanan dari program MBG. Gejala umum yang dialami meliputi mual, muntah, pusing, lemas, hingga sebagian mengalami diare.
“Sebagian besar kondisi pasien sudah membaik, meski ada yang sempat membutuhkan perawatan intensif. Namun tim medis bergerak cepat, sehingga banyak pasien yang kini bisa pulang,” tambah Kadinkes Garut.
Kasus ini sekaligus menjadi evaluasi penting terhadap implementasi program MBG di Garut. Pemkab bersama pemerintah provinsi dan pusat akan melakukan kajian mendalam agar program bantuan gizi ini tetap berjalan, namun lebih aman dan higienis.
Dengan jumlah korban yang mencapai ratusan, kasus ini menjadi salah satu kejadian keracunan massal terbesar di Kabupaten Garut dalam beberapa tahun terakhir. Masyarakat pun berharap pemerintah segera menemukan penyebab pasti agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait