Peduli Sosial, MNC Peduli dan YEMI Bagikan Kaki Palsu Bagi Penyandang Cacat Prasejahtera

Fani Ferdiansyah
Irfan Supriadi (40), salah seorang penerima bantuan kaki palsu, mengaku bersyukur bila ia menjadi salah satu dari sekian banyak penyandang cacat yang mendapatkan kaki palsu.

GARUT, iNews.id Kepekaan dan kepedulian sosial MNC Group melalui MNC Peduli bersama Yayasan Etika Moral Indonesia (YEMI) kembali ditunjukan melalui bantuan alat kesehatan kepada masyarakat prasejahtera.

Alat kesehatan berupa kaki palsu ini diberikan kepada 42 orang di Dinas Sosial Kabupaten Garut pada Sabtu (16/4/2022) pagi. 

Kegiatan ini merupakan komitmen MNC Peduli dan YEMI dalam upaya meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas untuk dapat kembali berdaya dalam kesehariannya. Head of CSR MNC Group Tengku Havid mengatakan, dengan kaki palsu diharapkan dapat mempermudah penerima bantuan dalam menjalankan aktivitas.

“Tentunya supaya kembali aktif, utamanya bisa kembali bekerja dan meningkatkan perekonomian mereka,” kata Havid. 

Havid menambahkan, sinergi MNC Peduli dengan YEMI sudah terjalin sejak 2021. “Kami bersyukur dengan kerjasama ini, harapan kami supaya bisa berdampak lebih luas lagi,” ujarnya. 

Sementara itu, Wakil Bendahara YEMI, Linda Tan menjelaskan bahwa kegiatan sosial yang dilaksanakan ini diperuntukan bagi orang tak mampu yang kurang beruntung secara fisik. "Semoga sumbangan yang diberikan ini bisa membantu dan bermanfaat bagi mereka (difabel) untuk dapat kembali beraktivitas kembali," ucap Linda. 

Selain kaki palsu, para difabel ini juga mendapatkan paket sembako berupa minyak goreng, kecap manis dan lainnya. Irfan Supriadi (40), salah seorang penerima bantuan kaki palsu, mengaku bersyukur bila ia menjadi salah satu dari sekian banyak penyandang cacat yang mendapatkan kaki palsu. 

"Alhamdulillah, sudah enakan sekarang. Bisa berjalan lagi. InsyaAllah bisa beraktivitas lagi," tutur warga Desa Cipicung, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, ini seraya mengucap syukur. 

Irfan menceritakan, kaki kirinya terpaksa diamputasi karena ia menderita penyakit diabetes pada enam bulan yang lalu. "Karena diabetes saya berhenti bekerja setahun yang lalu. Pada enam bulan yang lalu kaki saya diamputasi," kata Irfan. 

Saat kedua kakinya masih lengkap, Irfan berprofesi sebagai pemangkas rambut. Pemangkas rambut asal Banyuresmi Garut selama ini telah terkenal di sejumlah wilayah Indonesia. 

"Mudah-mudahan bisa bekerja lagi," tuturnya. 

Editor : ii Solihin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network