GARUT, INEWS.id - Anak usia 14 tahun Muhammad Gibran Arrasyid, pendaki asal Kampung Citangtu, Desa Citangtu, Kecamatan Pangatikan, Garut, Jawa Barat hilang jejak saat pendakian di Gunung Guntur Garut, Minggu (19/9/21).
“Rombongan baru melaporkan rekan pendaki hilang pada hari minggu tanggal 19 september 2021 pukul 17.00 wib di pos 1 (check poin),” ungkap Iptu Masrokan Kapolsek Tarogong Kaler, melalui ponsel, Senin (20/9/21).
Masrokan juga menyebut jika korban awalnya berangkat mendaki bersama 14 rekannya, dengan rincian 11 laki-laki dan tiga orang perempuan, melalui Camp Umi Tati Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, pada Sabtu (18/9/21) sekitar pukul 16.00 WIB sore.
Namun saat waktu sudah 1,5 jam, rombongan pendaki sampai di pos 3 Area Camping, untuk selanjutnya melanjutkan pendakian ke puncak Gunung Guntur pada Minggu (19/9/21) pukul 04.00 dini hari.
“Satu orang atas nama Muhammad Gibran Arrasyid tidak ikut naik ke puncak menunggu di tenda pos 3,” ujarnya.
Tetapi setelah rombongan menyelesaikan misinya di puncak Gunung Guntur selama lima jam pendakian, hingga akhirnya turun sekitar pukul 08.00 WIB pagi hari, mereka tidak mendapati korban di dalam tenda.
“Setelah di lakukan pencarian tetapi tidak ketemu,” ujarnya.
Untuk mengetahui keberadaannya, rombongan kemudian turun hingga base camp pertama sebagai check point para pendaki, untuk melaporkan nasib rekannya itu. “Sekitar pukul 18.00 wib tim relawan dan tim BKSDA melakukan pencarian sampai pukul 23.00 WIB tetapi belum ditemukan,” kata dia.
Akibat cuaca buruk berawan lebat akhirnya pencarian dihentikan sementara hingga keesokan harinya, pada Senin (20/9/21) sekitar pukul 07.00 WIB. “Sampai saat ini pendaki hilang masih belum di temukan,” ujarnya.
Editor : Evan SR
Artikel Terkait