Guna menyukseskan gerakan besar ini, semua masyarakat yang memiliki anak balita (0-59 bulan) diharapkan membawa balitanya ke oosyandu pada bulan Juni 2022, sesuai jadwal posyandu untuk dilakukan pengukuran dan penimbangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Garut, dr. Maskut Farid mengatakan, terkait dilakukan pencarian stunting bulan Juni nanti, karena tingginya angka stunting di Kabupaten Garut berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI).
"Itu pertama memperbaiki data yang valid sesuai dengan Kemenkes, kita kan 7,9 persen (sementara) Kemenkes kan 35,2 persen. Ini kan mana yang benar nih, sudahlah kita ikutin Kemenkes kita cari lagi. Kalau yang 7,9 persen ini udah ada nama-namanya, nah kita ingin cari (yang) 35,2 persen dengan menimbang lagi selama sebulan full kita mencari (data) stunting.
" terang Kadinkes Garut saat menggelar Review Data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) bagi Pelaksanana Gizi dan Bidan Puskesmas Dalam Rangka Optinalisasi Data Stunting di Kabupaten Garut Tahun 2022, di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Senin (23/5/2022) lalu.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait