get app
inews
Aa Read Next : Berikut 25 Pemain Persigar Garut Yang Akan Bermain di Liga 3 Nasional

Fkominfo Uniga Gandeng KPID Jabar Gelar Workshop Literasi Media

Jum'at, 24 Juni 2022 | 20:50 WIB
header img
Pelaksanaan Seminar Literasi Media bertajuk “Membangun Partisipasi Publik untuk Mewujudkan Pengawasan Semesta” yang dilaksanakan di Aula Fakultas Komunikasi dan Informasi (Fkominfo) Universitas Garut (Uniga).

GARUT, iNews.id  Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi  kini mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Industri 3.0 yang ditandai dengan sistem komputasi data dan industri 4.0 yang  dicetuskan pada tahun 2000-2005 ketika internet mulai berkembang serta memiliki kecepatan tinggi. 

Hal tersebut disampaikan Bupati Garut, Rudy Gunawan, di acara Workshop Literasi Media bertajuk "Membangun Partisipasi Publik untuk Mewujudkan Pengawasan Semesta", di Aula Fakultas Komunikasi dan Informasi (Fkominfo) Universitas Garut (Uniga), Jalan Raya Samarang, Kecamatan Tarogong Kaler, Jum’at (24/6/2022).

Dikatakan Bupati Garut, ia membandingkan terkait infratruktur darat dengan infratruktur udara. Menurutnya, untuk infrastruktur darat masih memiliki banyak kendala sehingga banyak menyita waktu, berbeda dengan infrastruktur udara yang kini semakin mudah diakses dan semakin cepat penyampaian informasinya.

"Misalnya kalau di Garut sekarang kita mau pergi ke Talegong, maka ini memerlukan 3 jam, dari Garut menggunakan jalan darat menuju Pameungpeuk paling cepat pake Patroli Pengawal (Patwal) itu 2,5 jam, tapi infrastruktur udara dalam hitungan detik peristiwa dimanapun cepat terakses," terangnya.

Sambung Rudy, teknologi informasipun kini merambah ke dunia penyiaran, seperti halnya penyiaran televisi. Ia menilai kini beberapa tayangan di televisi dirasa kurang mendidik, karena pada umumnya perusahaan media televisi lebih mengedepankan rating, dibandingkan dengan dampak atas penayangan itu, sehingga menurutnya literasi media sangat penting disampaikan kepada masyarakat.

"Nah apa yang terjadi makanya benar sekali, literasi media ini menjadi penting, karena masyarakat selain bisa mendengar, bisa membaca, tapi mereka (juga) merekonstruksi, bisa menganalisis, dan berhak untuk menolak terhadap apa yang disampaikan oleh media," kata Rudy.

Bupati Garut sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas penyelangaraan acara yang diinisiasi oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat (Jabar) yang bekerja sama dengan Fkominfo Uniga ini. Karena menurutnya sebuah partisipasi publik itu merupakan sesuatu tindakan yang nyata.

"Saya berterima kasih kepada KPID mengadakan (acara untuk) membangun partisipasi publik untuk mewujudkan semesta dari literasi media, jadi partisipasi publik itu sesuatu kontribusi real (atau) kontribusi nyata baik pikiran maupun perbuatan, (seperti) ada gotong-royong ikutlah berpartisipasi, makanya kalau publiknya tidak (berkontribusi) real (atau) berpartisipasi (maka) pengawasan semestanya akan gagal," tutur Bupati Garut.

Sementara itu, Ketua KPID Jabar, Adiyana Slamet mengatakan, melalui kegiatan ini pihaknya ingin mendorong masyarakat khususnya mahasiswa untuk ikut serta dalam pengawasan isi siaran. Apalagi dengan adanya analog switch off atau transformasi tv analog ke digital ini, diprediksi akan muncul stasiun televisi-televisi baru.

"Kami mengharapkan karena kami itu membangun ini ya komunitas yang namanya PIS Jabar (atau) Pengawas Isi Siaran Jawa Barat, (diharapkan) kawan-kawan mahasiswa itu ikut gabung dalam pengawasan isi siaran Jabar itu, karena kami juga akan mengapresiasi masyarakat yang kemudian aktif untuk melaporkan dalam anugerah penyiaran KPID ke-15, tahun kemarin juga kami memberikan aspresiasi," paparnya.

Kaitan dengan literasi media di masyarakat, imbuh Adiyana, pihaknya terus melakukan upaya-upaya agar masyarakat memahami literasi media. Menurutnya, pemberian pemahaman terkait iterasi media ini tidak mudah, sehingga pihaknya harus berkolaborasi dengan semua komponen untuk memberikan literasi ini.

"Karena Jabar ini penduduknya ada hampir 50 juta jiwa gitu ya (dengan) usia produktif yaitu 38,9 juta jiwa, yang kemudian 38,9 juta jiwa itu yang harus kami literated ya, yang tersebar di 27 kabupaten/kota, ini makanya kami harus coba berkolaborasi dengan Uniga, kampus lain ya, Pemerintah Daerah ya (termasuk) Garut," imbuh Adiyana.

Di tempat yang sama, Dekan Fkominfo Uniga, Prof. Ummu Salamah mengungkapkan, pihaknya sangat bergembira dapat bekerja sama dengan KPID Jabar untuk melaksanakan seminar literasi media. Terlebih saat ini ditengah-tengah masyarakat ada beberapa berita yang mengandung unsur negatif.

"Nah tentu masyarakat harus paham apa yang seharusnya dilakukan bahwa tidak semua berita itu positif, tapi ada yang negatif nya, yang positif diambil tapi yang negatifnya itu perlu disaring, jangan sampai kita memiliki persepsi-persepsi yang membahayakan," ucapnya.

Kemudian, ia beharap masyarakat bisa melek dan ikut berpartisipasi dalam pengawasan isi siaran dari media, sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang tepat, cepat, akurat dan juga benar.

“Sehingga dia (masyarakat) mendapatkan informasi yang benar-benar tepat, cepat, akurat, tapi juga benar, nah itu ya cepat tepat akurat dan benar, yang membawa kemajuan buat masyarakat,” tandasnya.

Acara seminar literasi media ini dilaksanakan secara hybrid, yang diikuti oleh 22 orang peserta secara offline di lokasi acara, dan 63 orang peserta secara daring atau online melalui aplikasi video telekonferensi zoom meeting.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut