get app
inews
Aa Read Next : Berikut 25 Pemain Persigar Garut Yang Akan Bermain di Liga 3 Nasional

Ini Penyebab Harga Komoditas Pangan di Garut Naik Jelang Idul Adha

Jum'at, 08 Juli 2022 | 13:01 WIB
header img
Seorang pedagang sayuran menjajakan dagangannya di Pasar Guntur Ciawitali Garut.

GARUT, iNews.id Naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok menjelang hari raya Idul Adha di Kabupaten Garut disebabkan oleh tingginya permintaan. Sekretaris Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kabupaten Garut Erwin Rianto Nugraha, mengatakan bahwa pasokan atau ketersediaan sejumlah komoditas pangan pada umumnya masih tetap. 

"Stok di pasaran itu sebenarnya tetap sama ,tapi karena permintaan banyak pasokan menipis oleh sebab dibutuhkan masyarakat di sejumlah daerah. Supply and demand inilah yang membuat harga naik," ujar Erwin Rianto Nugraha, kepada MPI, Jumat (8/7/2022). 

Kondisi tersebut menurutnya wajar dan lumrah terjadi pada setiap hari besar secara nasional. Erwin pun menyadari bila kenaikan harga pada akhirnya membuat daya beli masyarakat menurun. 

"Kenaikan harga tidak hanya untuk komoditas cabai, namun juga daging ayam, daging sapi, telur dan lainnya," katanya. 

Penurunan daya beli sendiri akan berdampak pada menurunnya permintaan di kemudian hari. Siklus ini pada akhirnya akan membuat harga kembali normal. 

Di Pasar Guntur Ciawitali Garut, sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan sejak beberapa hari terakhir. Kepala Sub Bagian TU UPTD Pasar Guntur Ciawitali Garut Yusep Suryaman, menyebut komoditas yang mengalami kenaikan didominasi cabai dan daging. 

"Yang mahal cabai gepeng merah Rp90 per kg dari sebelumnya 80 ribu per kg, lalu cabai rawit merah Inul 80 ribu per kg dari sebelumnya 75 ribu per kg, bawang merah Rp55 ribu per kg, daging sapi antara Rp 130 ribu sampai 140 ribu per kg, daging ayam naik menjadi Rp36 ribu per kg dari sebelumnya Rp34 ribu per kg," sebut Yusep Suryaman. 

Sependapat dengan Erwin, Yusep membenarkan jika tingginya permintaan di suatu daerah akan berpengaruh pada ketersediaan pasokan di daerah lainnya. 

"Sering juga terjadi para pedagang itu akan mengutamakan daerah yang harganya sedang tinggi, sedang bagus karena mereka mencari keuntungan. Beralihnya pasokan ini membuat ketersediaan terbatas dan membuat harga di daerah asal ikut naik," paparnya. 

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut