get app
inews
Aa Text
Read Next : Sebanyak 80 Siswa Lulusan SMAN 2 Garut Diterima di Perguruan Tinggi Negeri

Siswa SMP di Cikajang Jadi Korban Perundungan, Disdik Garut Perlu Lakukan Kajian Komprehensif

Selasa, 16 Agustus 2022 | 10:07 WIB
header img
Ketum Santri Pasundan Tanggapi Aksi Perundungan Siswa SMP di Cikajang Garut. Foto : iNewsGarut.id/Hendrik Prima.

GARUT, iNews.id – Bullying atau perundungan semakin marak, di Kabupaten Garut terjadi menimpa siswa sekolah menengah pertama (SMP) jadi korban Perundungan oleh kedua orang temannya.

Sampai korban mengalami luka yang serius akibat bully dari kedua temannya itu dan harus mendapatkan perawatan selama lima hari di Puskesmas.

Atas kejadian itu, iNewsgarut.id mencoba menghubungi Ketua Umum Santri Pasundan Aceng Ahmad Nasir untuk dimintai tanggapannya terkait hal tersebut. Ia mengatakan, Tindak kekerasan seperti Bullying bukan hal baru di kalangan remaja, akhir-akhir ini seolah marak karena adanya media sosial sehingga sebaran informasi lebih cepat dan terdokumentasi. 

"Apalagi sarana kekerasan melalui animasi digital seperti game maupun tayangan yang mudah di akses secara tidak langsung mempengaruhi fikiran bawah sadar yang berdampak signifikan terhadap psikologis anak untuk mempraktekan kekerasan tersebut.", ungkapnya. Senin malam (15/8/2022).

Masih kata Aceng, Hal ini tentu perlu perhatian semua pihak bukan hanya pihak sekolah yang bertanggung jawab tetapi peran orang tua itu sangat penting. 

"Pendidikan Agama dan moralitas merupakan hal utama dalam membangun karakteristik generasi yang bermoral.", ujarnya.

Aceng menegaskan, Terkhusus Kementrian pendidikan Nasional perlu melakukan evaluasi tentang kurikulum pendididikan yang hampir setiap ganti menteri berganti aturan.

"Perlu ada standarisasi pokok sistem pendidikan yang tidak berubah terutama tentang pendidikan agama dan moralitas yang jam pelajarannya bahkan perlu di tambah bukan di kurangi.", tegasnya.

Selain itu, Kata Aceng,  Komisi Perlindungan Anak perlu melakukan langkah yang lebih gencar melakukan sosialisasi tentang bahaya tindak bulying atau perilaku kekerasan yang bekerjasama dengan pihak lain seperti para sai maupun tenaga pengajar lainnya. 

"Dan untuk disdik Garut perlu melakukan kajian komprehensif tentang pentingnya muatan lokal yang berbasis kearifan lokal dengan mengangkat nilai budaya sebagai orang sunda yaitu silih asah,silih asih dan silih asuh.",katanya.

"Problematika kekerasan atau Bullying di kalangan remaja tersebut sudah semestinya menjadi perhatian semua pihak, karena jika di biarkan tidak menutup kemungkinan kedepannya berdampak pada tindak perilaku kriminal yang lebih parah lagi.", pungkasnya.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut