get app
inews
Aa Text
Read Next : Kelompok PTLF 5C Teknik Industri ITG  Garut Selesai Kerjakan Tugas Praktikum PTLF

Mahasiswa MPM STAIPI Garut, Implementasikan Kurikulum Merdeka

Jum'at, 26 Agustus 2022 | 09:59 WIB
header img
Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKN). Rabu (24/08/2022). Foto iNewsGarut.id/Hendrik Prima.

GARUT, iNews.id – Mahasiswa MPM kelompok 6 kolaborasi dengan kelompok 7 STAIPI Garut, Desa Kutanagara. Dalam rangka menggelar workshop keguruan, Implementasi Kurikulum Merdeka pada Rabu (24/08/2022).

Bertempat di lantai 3 gedung Yayasan Al-Musa'adah (Yasmu), kegiatan berlangsung sejak pukul 08.00. Dengan jumlah peserta sekitar 40 yang terdiri dari guru-guru RA, SD, dan  guru-guru Mts, Ma dari Yasmu. 

Rangkaian acara dipandu oleh Sayyid Burhan Nurdin, anggota MPM kelompok 7. Mulai dari sambutan oleh ketua kelompok, pengurus Yayasan Al-Musa'adah, hingga sambutan sekaligus membuka acara oleh Sekretaris Desa Kutanagara. 

Wawan sopwan, sebagai pengurus Yayasan mengungkapkan rasa bangganya pada sesi sambutan. Ia menyebutkan akan pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada guru-guru mengenai kurikulum merdeka.

Dengan mengusung tema "Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila", workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKN) menghadirkan dua narasumber yang luar biasa, Dr. Fenti Inayati. yang merupakan dosen tetap STAIPI Garut, dan Dadang M. Kosim, salah satu staf pengajar di Yayasan Al-Musa'adah.

Materi IKN selanjutnya dipaparkan secara berkala oleh kedua narasumber. Dr. Fenti Inayati, sebagai narasumber pertama memaparkan secara rinci mengenai Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum yang telah dicanangkan pemerintah untuk kurikulum wajib di tahun 2024 mendatang.

Selain teori yang disampaikan, beliau juga menyuguhkan simulasi atau praktek dalam pelaksanaan kurikulum merdeka yang menekankan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Dalam prakteknya, ia membagi-bagi peserta workshop menjadi beberapa kelompok.

Selanjutnya, pemaparan materi disampaikan kembali secara tegas, ringkas, dan jelas oleh narasumber kedua, yaitu Dadang M. Kosim. 

Beliau menegaskan bahwa cerminan pendidikan Indonesia harus berkiblat kepada teori Ki Hajar Dewantara. "Singkatnya, dalam kurikulum ini harus merdeka belajar juga merdeka mengajar", pungkasnya.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut