GARUT, iNews.id – Rencana pemberian kacang bersubsidi tahap kedua oleh pemerintah dalam waktu dekat membuat resah pengrajin tahu tempe di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tidak hanya pengrajin, pedagang kacang kedelai pun turut cemas.
Salah satu pengrajin tempe di Kecamatan Tarogong Kidul, Ujang, menuturkan pemberian kacang bersubsidi tidak tepat sasaran. Ia menduga pemberian kacang bersubsidi oleh pemerintah tidak merata.
“Pada pemberikan subsidi tahap pertama kami tidak kebagian, padahal itu diperuntukan bagi pengrajin tahu tempe skala kecil seperti kami,” ujar Ujang, Kamis (1/9/2022).
Pemberian subsidi kacang kedelai yang diberikan pemerintah melalui Bulog, lanjut Ujang, dinilai tidak adil. “Kadang kacang bersubsidi habis oleh pembeli dengan modal besar, sementara kami kerap tidak kepagian jatah,” katanya.
Pemberian subsidi kacang kedelai sejatinya membantu kalangan pengrajin tempe-tahu. Namun dalam prakteknya program itu tidak sepenuhnya sukses menjangkau seluruh pengrajin.
“Terkadang kami harus daftar dulu menjadi anggota Kopti kalau mau mendapatkan kacang, belum lagi harus iuran bulanan, jelas ini merugikan kami,” ujar dia.
Editor : ii Solihin