GARUT,iNewsGarut.id – Penanganan kasus dugaan korupsi biaya operasional (BOP) dan reses anggota DPRD periode 2014-2019 oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut terus berlanjut. Kepala Kejari Garut Neva Sari Susanti, menyebut hingga kini pihaknya telah memeriksa saksi sebanyak 500 orang di kasus yang telah menimbulkan kerugian negara hingga Rp1,2 miliar tersebut.
"Ada jadwal-jadwalnya, mantan-mantan (DPRD Garut) iya. Sekarang masih berproses untuk pemanggilan mereka itu, karena memang banyak sekali, sampai 500 saksi kurang lebih yang kami periksa," ujar Neva Sari Susanti di Kantor Kejari Garut, Rabu (5/10/2022).
Terkait pemanggilan mantan Ketua DPRD Garut periode 2014-2019, Ade Ginanjar, Kajari memastikan pihaknya akan melakukan pemeriksaan. "Terjadwal sih, saya lupa tapi memang terjadwal pasti kita periksa supaya paripurna lah data-datanya, mohon bersabar," katanya.
Menurut Neva Sari Susanti, Kejari Garut selama ini telah melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan para saksi di kasus dugaan korupsi tersebut. Dalam satu minggu, Kejari Garut dijadwalkan melakukan pemeriksaan sebanyak dua kali.
"Dalam seminggu kalau tidak salah dua kali kami ngejar," ucapnya.
Pada prakteknya, tambah Neva, Kejari Garut selalu melayangkan surat pemanggilan sebelum pemeriksaan dilakukan.
"Pasti melayangkan surat pemanggilan, apalagi sudah masuk penyidikan. Nanti kita panggil, kita undang, kita tanya alasan gak datang seperti apa, namun alhamdulillah sejauh ini kooperatif, kalau tidak bisa datang besoknya bisa," paparnya.
Sebelumnya, pada 10 Agustus 2022 lalu, tim Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Garut, melakukan penggeledahan terhadap Sekretariat DPRD Garut. Pada penggeledahan yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga 13.30 WIB itu, penyidik Kejari Garut mengamankan dua koper berkas dan printer.
Saat itu, Kepala Seksi Pidsus Kejari Garut, Yosef, merinci dua koper yang dibawa penyidik berisi sejumlah dokumen-dojumen LPJ dan data dukung terkait reses dan BOP. "Yang digeledah ruangan bagian umum dan setwan. Dari sana sejumlah dokumen dan data-data saja, total dua koper," ujar Yosef.
Editor : ii Solihin