get app
inews
Aa Text
Read Next : 6 Desa di Garut Ini Punya Pemandangan Alam Indah, Wajib Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup

Dipercaya Bisa Kaya Mendadak, Ini Mitos Gunung Pabeasan Selaawi Garut

Senin, 24 Oktober 2022 | 10:37 WIB
header img
Gunung Pabeasan Selaawi Garut Mitos Kaya Mendadak. Foto (Hendrik Prima)

GARUT,iNewsgarut.id – Berada di ujung utara wilayah Kabupaten Garut, Gunung Pabeasan menjadi fenomena spesial bagi masyarakat setempat. Terletak di Kampung Tembong, Desa Cigawir, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, gunung tersebut kerap menjadi tujuan wisata religi bagi orang yang memiliki maksud tertentu.

Terdapat dua situs makam keramat yang berada di puncak Gunung Pabeasan yakni makam Dewi Sri dan Mbah Bang Suwita Gunawijaya.

Penuturan seorang kakek yang merupakan keturunan dari Mbah Bang Suwita Gunawijaya yakni Suminta, bahwa sudah banyak orang yang mendapatkan keajaiban serta kehidupan makmur setelah berziarah ke situs keramat tersebut.

"Bagi siapa saja yang ingin mendapatkan kekayaan dan kewibawaan silahkan ziarahi kedua makam di atas (Gunung Pabeasan)." Ucap kakek yang akrab disapa Aki Min saat dimintai keterangan di kediamannya, Minggu (23/10/2022).

Tidak hanya itu, pria yang tinggal persis di kaki Gunung Pabeasan, juga mengatakan bahwa di puncak Gunung Pabeasan selain terdapat situs makam keramat, adanya pohon bambu yang tumbuh batangnya merapat, bahkan daunnya tidak pernah jatuh satupun.

"Bagi orang yang mendapat keberuntungan, syaratnya ketika berziarah tiba - tiba memperoleh beras dan air," Ujar Aki Min.

Ia juga menegaskan, masyarakat agar tidak menyalahi pemahaman terkait fenomena tersebut. Bahwa, menziarahi situs keramat ini bukan berarti meminta sesuatu selain kepada Allah SWT. Namun, menziarahi makam tersebut untuk melakukan ibadah dengan memberikan hadiah do'a bagi kedua tokoh yang dimakamkan di puncak gunung ini.

Sementara salah satu peziarah yakni Rudi Hartono mengaku sering berkunjung dan melakukan ritual ziarah di tempat tersebut. Kata Rudi, dia datang ke lokasi tersebut bertujuan untuk silaturahim secara dzuhur dengan penghuni makam.

"Kadang - kadang saya menginap kalau ingin bertafakur, karena suasana ketika berada di lingkungan makam membuat nyaman dan lebih khusyuk sambil beribadah," Ungkap Pria yang tinggal di Kampung Dunguswiru, Desa Dunguswiru, Kecamatan Limbangan.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut