GARUT, iNewsgarut.id – Wakil Ketua Majelis Syuro DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman, menilai bahwa Indonesia akan terhindar dari krisis pangan yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2023. Dia mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan Indonesia memiliki potensi pangan yang sangat besar dalam menghadapi krisis dunia.
"Kita harus bersyukur di tengah-tengah kekhawatiran dunia tentang krisis pangan. Memang Indonesia tidak masuk di dalam konteks itu karena memiliki potensi yang sangat luar biasa," kata Sohibul Iman seusai kegiatan Kenduri Pangan Lokal di Desa Keramat Wangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Minggu (13/11/2022).
Dia menjelaskan bahwa potensi karbohidrat di Indonesia sangat banyak, bahkan ada 44 jenis. Tak hanya itu, potensi protein dan sebagainya juga ada.
Namun, Sohibul Iman menyoroti permasalahan pengelolaan potensi pangan tersebut yang dinilainya bisa menjadi tidak berguna saat menghadapi krisis pangan di masa depan.
"Bahkan dimasa depan kita akan terkena krisis, oleh karena itu kita PKS ingin membangunkan kesadaran dimasyarakat dan juga pemerintah bahwa kita mempunyai potensi besar, mari bahu membahu untuk mengelola bahan-bahan pangan lokal kita. Jangan sampai kita terlena dengan impor," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam melakukan pengelolaan pangan dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi petani.
"Disini tentu saja peran pemerintah jelas, harus menciptakan kondisi yang kondusif bagi petani untuk mereka mau kembali ke ladang kalau mereka tidak memiliki insentif ke sana, maka tentu tidak mungkin ini akan dikelola," ucapnya.
Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo mengucapkan inflasi sebanyak 7 kali dalam pidato Nota Keuangan RAPBN 2023. Adapun yang perlu dicermati bukan hanya soal harga BBM, tapi juga inflasi dari pangan.
Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira mengatakan, pemerintah sebaiknya memperhatikan kondisi sektor pertanian karena tantangan ke depan adalah inflasi.
"Ini memang pak Jokowi dalam 2022-2023 tidak main-main soal inflasi, nah dalam pidato itu disinggung juga soal pangan terlepas dari masalah energi ini juga permasalahan soal krisis pangan," kata Bhima dalam Webinar BUMN Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional Agustus 2022 lalu.
Menurut Bhima, perlu adanya koordinasi holding perkebunan BUMN dan holding pupuk BUMN. Hal itu cukup krusial mengingat dalam menjaga pasokan pangan khususnya dalam meningkatkan produktivitas lahan pertanian.
Selain itu, penyaluran subsidi pupuk tepat sasaran hingga bekerjasama dengan petani untuk pengolahan pasca panen perlu dipastikan tetap terjaga.
Editor : ii Solihin