BALI, iNewsGarut.id – Hadir pada acara Post Summit Event Women (W) 20 Communique : Road to G20 Leaders Declaration sebagai salah satu rangkaian acara dari G20 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11/2022), Bupati Garut, Rudy Gunawan, menjadi salah satu pembicara dalam acara tersebut.
Dalam sebuah topik berjudul Rural Women Economic Empowerment Through Creative Economy, Rudy Gunawan menyampaikan sekilas tentang Kabupaten Garut.
Dengan julukan kota Swiss Van Java, Garut memiliki penduduk 2,7 jiwa dengan 1,4 juta jiwa diantaranya merupakan perempuan. Dengan jumlah tersebut, ia menilai perempuan memiliki kekuatan yang luar biasa.
"Tetapi bapak-ibu sekalian, kita ini merupakan daerah yang mata pencahariannya kebanyakan buruh tani, sehingga hampir 80 persen masyarakat kita itu adalah bagian dari kemiskinan," ujar Bupati Garut.
Meski begitu, lanjut Rudy, masyarakat Garut banyak terbantu dengan program-program pemerintah, salah satunya melalui kredit Mekar, yang banyak memberikan bantuan kepada perempuan-perempuan di Garut.
"Saya selaku bupati saat itu dan sekarang menjadi terbesar (dengan transaksi hingga) 800 miliar rupiah (yang didominasi) perempuan mendapatkan akses kredit mekar dan terbesar di Indonesia, dan itu NPL nya hanya 0,7 persen, semuanya tidak ada yang macet," tambahnya.
Ia juga memaparkan Kabupaten Garut memiliki Industri kulit yang kini dipandu oleh Uli Silalahi, sebagai Chairwomen of W20 Indonesia, dan didukung oleh beberapa alumni universitas ternama seperti Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, hingga Universitas Indonesia, sehingga Kabupaten Garut berkesempatan untuk melakukan kerjasama dengan Italia dan pergi ke negara tersebut bulan September lalu.
"Saat itu kami bisa kerja sama dan kami bisa pameran pertama kali industri kulit Indonesia bisa pameran di Itali, dan baru pertama kali, ini karena dorongan yang luar biasa dari ketua W20 dari Itali, sampai kami bisa datang, mungkin belum pernah ada lah, siapapun yang datang ke suatu pabrik, di mana pabrik itu memproduksi kulit untuk Hermes, untuk Gucci, Louis Vuitton, semua untuk itu dan Garut ternyata kalau kita semua perempuan melakukan hal yang sama, industri perempuan ini adalah (akan) memberikan keyakinan bahwa kita bisa mensejahterakan masyarakat Indonesia," paparnya.
Selain itu, Bupati Garut juga berkesempatan menyampaikan pidatonya dalam acara bertajuk The Magnificent Garut sebagai rangkaian acara dari Pameran Future SMEs Village yang juga dilaksanakan di Nusa Dua, Bali.
Dalam pidatonya, ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak atas terselenggaranya acara The Magnificent Garut. Menurutnya, acara ini merupakan suatu kesempatan yang luar biasa untuk menunjukan potensi dan kekayaan budaya Garut.
"(Ini merupakan) sebagai suatu kesempatan yang luar biasa untuk menunjukkan potensi dan kekayaan budaya Garut, yang tertuang dalam karya seni Kabupaten Garut seperti kerajinan kulit garut yang telah mendunia, (seperti) tenun sutera yang sangat melegenda dan tentunya Batik Garutan yang memiliki nilai budaya yang luar biasa," tandasnya.
Rudy mengungkapkan, The Magnificent Garut bisa menjadi wadah bagi pengrajin lokal Garut untuk berkarya, sekaligus berkolaborasi dengan pemerintah dan berbagai desainer ternama.
Menurutnya, event ini juga mampu menunjukkan potensi besar yang dimiliki Garut, khususnya dalam industri fesyen berkualitas internasional.
“Potensi industri fesyen Garut sudah siap mendunia, salah satunya dibuktikan melalui pameran di Italia yang telah kami ikuti beberapa waktu lalu mampu menghasilkan perjanjian kerja sama produk berbahan kulit untuk jangka waktu 10 tahun,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Poppy Darsono menambahkan, produk fesyen Garut tidak kalah dengan produk dari brand-brand kenamaan dunia. Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas dan keseriusan dalam mengangkat potensi industri fesyen Garut agar mampu bersaing secara global.
Poppy juga mengapresiasi Kemenkop UKM atas ruang yang diberikan kepada para desainer lokal, khususnya Garut dalam mempresentasikan produk-produk fesyen lokal berkualitas internasional.
“Melalui Future SMEs Village ini, kami bisa menampilkan karya kami, sekaligus saya berharap mampu menginpirasi desainer-desainer lokal lainnya untuk berani mengambil peluang membawa produk khas daerahnya di pentas dunia,” ujar Poppy.
Menkop UKM, Teten Masduki, saat memberikan sambutannya di acara The Magnificent Garut, menjelaskan, selain dikenal dengan penghasil industri kulit dengan kualitas mendunia, Garut juga memiliki berbagai produk khas yang tidak kalah dengan Eropa, bahkan mampu menghasilkan produk-produk unggulan lain seperti minyak atsiri sebagai produk wellness.
Menurutnya, potensi yang besar tersebut harus didukung melalui berbagai program strategis, baik dalam mengembangkan produk untuk bersaing di pasar nasional maupun internasional.
“Ini merupakan tugas dan peran penting bagi pemerintah untuk terus memberikan pendampingan, pembiayaan, hingga pemasaran pada sektor-sektor potensial agar dapat bertumbuh hingga menjadi unggulan nasional yang go global,” kata Menteri Teten.
Editor : ii Solihin