Kendati demikian, ia mengakui jika tantangan dalam pelestarian elang di habitat asli masih sangat berat, seperti masih adanya aksi perburuan ilegal dan perubahan hutan menjadi lahan lain.
"Habitatnya di Jabar itu cukup baik, ada sekitar 52 kawasan konservasi, belum termasuk hutan lindung yang capaian luasnya mencapai ribuan hektare (ha). Tapi adanya perburuan ilegal, perubahan fungsi lahan hutan, masih menjadi kendala hingga sekarang," ucapnya.
Ia menjelaskan, diperlukan peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya peran satwa dilindungi yang perlu dilestarikan.
"Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan membuat aksi perburuan dan perubahan fungsi lahan menurun. Jika hal ini terjadi, maka populasi elang di alam semakin bertambah," ucapnya.
Oleh karena itu, Irawan Asaad menekankan bahwa hal paling penting dalam pelepasliaran hewan dilindungi bukan dari jumlah atau kuantitas dari satwa yang dilepas ke alam bebas. "Hari ini dua ekor, sebelumnya juga dua ekor. Secara total mungkin sudah ada ratusan ekor yang dilepas. Tapi kami berharap bagaimana kegiatan ini bisa menjadi edukasi bagi masyarakat tentang keberlangsungan alam itu sendiri," papar dia.
Editor : ii Solihin