Ia meriwayatkan, menurut sejarahnya, penamaan Desa Maroko bermula dari nama kampung asal Kepala Desa Maroko pertama di tahun 1964 silam, Haji Umar, yakni Kampung Maroko. Saat itu, Desa Maroko dimekarkan dari Kawedanaan Pameungpeuk.
"Dulu bagian dari Kawedanaan Pameungpeuk. Karena waktu itu pak Haji Umar sebagai kepala desa pertama, maka nama asal kampungnya, yakni Kampung Maroko, dijadikan nama desa sebagai Desa Maroko," ujarnya.
Menurut data dari Kementerian Dalam Negeri, jumlah warga di Desa Maroko sendiri tercatat sebanyak 4.157 orang atau 1.209 KK. Suryana menyebut sekira 70 persen lebih warganya merupakan penduduk asli.
"Sisanya merupakan pendatang dari luar Desa Maroko, seperti desa-desa tetangga di Kecamatan Cibalong. Ada juga warga yang merupakan pindahan dari wilayah kecamatan lain di Kabupaten Garut, bahkan dari Tasikmalaya dan Bandung juga ada," katanya.
Kemenangan Maroko atas Spanyol di Piala Dunia 2022 pun dikomentari Wakil Bupati Helmi Budiman. Ia mendoakan, jika salah satu desa dari ratusan desa di Kabupaten Garut itu dapat menorehkan prestasi.
"Mudah-mudahan prestasi Desa Maroko Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut, mendunia seperti prestasi negara Maroko yang lolos 8 besar Piala Dunia Qatar 2022 amin," harap Helmi Budiman di akun Instagram miliknya.
Editor : ii Solihin